makalah studi kelayakan bisnis
Minggu, 24 Mei 2020
Edit
MAKALAH
“STUDI KELAYAKAN BISNIS”
DISUSUN
OLEH:
NAMA : WAYAN ARDI ADNYANA
STAMBUK : 218 301 015
PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAKIDENDE
2020
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas berkat
rahmatnyalah kita masih diberi kesehatan dan umur panjang sehingga kita masih
bisa beraktivitas sampai sekarang ini.
Saya
selaku penulis sekaligus penyusun
makalah “Studi Kelayakan Bisnis” ini menyatakan telah menyelesaikan tugas yang
bapak dosen telah berikan sebagai tugas
dengan secara maksimal,adapun kekurangan dalam penyusunan Makalah ini saya
pribadi memohon maaf karena saya pun merasa penulisan ini sangat jauh dari kata
sempurna.
Tak
lupa pula saya mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak terkait
dalam hal ini narasumber yang saya peroleh dari fasilitas internet,semoga
tulisan ini dapat bermanfaat bagi tiap insan yang membutuhkannya sebagai media
pembelajaran.
Konawe,05
Mei 2020
Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini hampir setiap sector usaha yang akan didirikan,dikembangkan dan
diperluas ataupun dilikuidasi selalu didahului dengan satu kegiatan yang
disebut studi kelayakan.Kekeliruan dan kesalahan dalam menilai investasi akan
menyebabkan kerugian dan resiko yang besar. Penilaian Investasi termasuk dalam
studi kelayakan yang bertujuan untuk menghindari terjadinya keterlanjuran
investasi yang tidak menguntungkan karenausaha yang tidak layak/feasible. Studi
Kelayakan Bisnis menuntut kita untuk mengaplikasikan beberapa mata kuliah lain
secara integral kedalam suatu kancah riset atau penelitian secara ilmiah,
khususnya dalam rangka meneliti kelayakan suatu proyek bisnis. Jadi ada tujuan
ganda dalam mempelajari mata kuliah ini, yaitu sisi teori dan sisi prakteknya.
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ingin mengakses permodalan
keperbankan untuk mendapatkan pinjaman (kredit) harus disertai studi kelayakan.
Tingkat kerumitan, kedalaman dan kompleksitas studi kelayakan bergantung pada objek
kajian itu sendiri. Dalam pelaksanaannya, bentuk studi kelayakan disesuaikan dengan
tujuan dan kepentingan: untuk apa studi kelayakan dibuat. Studi Kelayakan
mempunyai arti penting bagi perkembangan dunia usaha. Beberapa proyek gagal di
tengah jalan, bisnis yang berhenti beroperasi, dan kredit yang macet didunia
perbankan, serta kegagalan investasi lainnya merupakan bagian dari tidak diterapkannya
studi kelayakan secara konsisten.
Studi kelayakan yang diterapkan
secara benar akan menghasilkan laporan yang komprehensif tentang kelayakan
proyek/bisnis yang akan didirikan/dikembangkan/didanai dan
kemungkinan-kemungkinan resiko yang akan dihadapi/terjadi. Secara umum, tujuan
penyusunan studi kelayakan adalah mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
berikut:
1. Apakah produk yang ditawarkan marketable atau tidak?
2. Dari sisi produksi, apakah secara teknis dapat dilakukan dan
sustainable?
3. Dari sudut pandang manajemen, apakah bisnis tersebut efektif dan
efisien?
4. Ditunjau dari sisi hukum, apakah termasuk usaha yang legal atau
ilegal?
5. Dari sisi keuangan, apakah bisnis tersebut profitable atau tidak?
Jika jawabannya adalah marketable,
sustainable, efektif dan efisien, legal dan profitable,berarti bisnis tersebut
layak, layak untuk dibiayai/ diberikan kredit/didirikan dan atau disetujui
izinnya.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian studi kelayakan bisnis,tujuan
dan manfaat studi kelayakan bisnis!
2. Jelaskan hubungan studi kelayakan bisnis dengan keputusan
manajemen dan sumber daya!
3. Analisa dalam studi kelayakan bisnis
4. jelaskan aspek pasar dan pemasaran dalam studi
kelayakan bisnis
5. pembahasan kasus lengkap aspek pasar dan pemasaran
6. aspek teknik dan teknologi
7. aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis
8. Aspek legal dalam studi kelayakan bisnis
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan
makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang telah di berikan oleh dosen
pengampu kepada mahasiswa dan untuk media pembelajaran bagi mahasiswa tentang
studi kelayakan bisnis.
D. Manfaat
Manfaaat dari makalah
ini yaitu dapat dimanfaatkan sebagai media untuk pemberian nilai tugas bagi
dosen terhadap mahasiswa serta dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menambah
wawasan dalam kelayakan bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis,Tujuan Dan Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis
adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau
bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha
tersebut dijalankan (Kasmir dan Jakfar 2012:7). Sementara Menurut Umar H
(2007:5) Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian sebuah rencana bisnis yang
bukan hanya menganalisis layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan, tetapi
juga mengontrol kegiatan operasional secara rutin dalam rangka pencapaian
tujuan serta keuntungan yang maksimal.
Dari pengertian menurut
para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa Studi kelayakan bisnis adalah
pertimbangan awal yang harus dilakukan sebelum menjalankan usaha, dan untuk
mengontrol kegiatan operasional agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh
karena itu penting untuk itu mengetahui dan mengenal studi kelayakan bisnis:
tujuan dan manfaatnya.
Tujuan Studi
Kelayakan Bisnis
Umumnya tujuan dari
studi kelayakan bisnis adalah untuk menghindari resiko kegagalan besar dari
kegiatan yang tidak menguntungkan. Studi kelayakan bisnis dibuat untuk berbagai
pihak, baik untuk pihak internal perusahaan maupun pihak external perusahaan.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2007) ada lima tujuan mengapa studi kelayakan perlu
dilakukan sebelum melakukan sebuah proyek atau usaha, yaitu:
1.
Menghindari
Resiko Kerugian
Tujuan pertama yaitu, untuk meminimalkan
risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. Kondisi
masa yang akan datang tidak dapat diprediksi, sehingga perlu untuk melakukan
analisis studi kelayakan untuk memperkecil resiko
2.
Mempermudah
Perencanaan
Dengan adanya ramalan untuk masa yang akan
datang, maka mempermudah perencanaan. Perencanaan itu sendiri meliputi jumlah
modal, waktu pelaksanaan, lokasi, cara pelaksanaan, besarnya keuntungan serta
keuntungan serta bagaimana pengawasan bila terjadi penyimpangan.
3.
Memudahkan
Pelaksanaan Pekerjaan
Perencanaan yang disusun dapat mempermudah
penerapan nya, proses bisnis dapat dilakukan secara tersusun sehingga para
karyawan dapat memiliki pedoman dan tetap fokus pada tujuan, sehingga rencana
bisnis dapat tercapai sesuai dengan apa yang di rencanakan.
4.
Memudahkan
Pengawasan
Dengan pelaksanaan yang sesuai dengan
rencana yang telah disusun, maka pengawasan dalam proses bisnis akan lebih
mudah. Pengawasan dilakukan, agar jalannya usaha tetap pada jalur dan sesuai
dengan apa yang telah direncanakan.
5.
Memudahkan
Pengendalian
Bila terjadi penyimpangan, akan mudah untuk
memperbaikinya dan dapat langsung untuk dikendalikan sehingga tidak terlalu
jauh penyimpangan yang terjadi.
MANFAAT STUDI KELAYAKAN BISNIS
Studi kelayakan bisnis
merupakan penelitian yang sangat penting untuk dilakukan sebelum seseorang atau
sekelompok orang memulai sebuah usaha. Beberapa manfaat studi kelayakan bisnis,
antara lain:
1. Menghindari resiko
kerugian
Studi kelayakan bisnis
bermanfaat untuk membantu pelaku bisnis menghindari resiko kerugian. Jika
pelaku bisnis melewatkan studi kelayakan bisnis dalam perencanaan bisnisnya, ia
akan kesulitan untuk mengetahui apakah bisnis tersebut dapat mendatangkan
keuntungan atau justru kerugian untuknya. Dengan adanya studi kelayakan bisnis,
pelaku bisnis dapat menghindari resiko kerugian dengan langkah menunda atau
membatalkan rencana bisnis yang mendapatkan penilaian tidak layak dalam studi
kelayakan bisnis.
2. Memudahkan perencanaan
bisnis
Studi kelayakan bisnis
dapat membantu pelaku bisnis untuk menyusun rencana kegiatan bagi perusahaan.
Studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelum bisnis dibangun akan
memudahkan pelaku bisnis menentukan program perusahaan seperti apa yang dapat
mendatangkan benefit lebih bagi perusahaan.
3. Memudahkan
pelaksanaan bisnis
Studi kelayakan bisnis
akan berguna untuk membantu pelaku bisnis merealisasikan program-program
perusahaan. Pelaku bisnis dapat mengevaluasi kebijakan apa yang sekiranya akan
memberikan keuntungan dan kebijakan apa yang justru akan menimbulkan kerugian.
4. Memudahkan
pengawasan
Studi kelayakan bisnis
memiliki banyak aspek untuk diteliti. Laporan dari berbagai aspek yang diteliti
dalam studi kelayakan bisnis ini nantinya akan memudahkan pelaku bisnis untuk
melakukan pengawasan pada perusahaannya. Studi kelayakan bisnis juga memudahkan
pelaku pengawasan untuk memberikan data jika sewaktu-waktu dilaksanakan audit,
baik secara internal maupun eksternal.
5. Memudahkan pengendalian
Studi kelayakan bisnis
berguna pula untuk memudahkan proses pengendalian dalam perusahaan. Jika
sewaktu-waktu terjadi gangguan, pelaku bisnis dapat dengan cepat menentukan
aspek mana yang menjadi pusat dari kekacauan tersebut. Selanjutnya, pelaku bisnis
dapat dengan cepat pula mengendalikan masalah yang muncul dengan mencari solusi
berdasarkan studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelumnya.
B. Hubungan studi kelayakan bisnis dengan keputusan manajemen dan sumber daya
1)
Hubungan studi kelayakan bisnis dengan manajemen
Suatu hasil studi
kelayakan bisnis merupakan hasil tindak lanjut dari keputusan manajemen pada
fungsi perencanaan berdasarkan informasi internal maupun ekternal.Walaupun SKB
dikatakan layak,tetapi karena masih merupakan rencana dimana masih mengandung
resiko kegagalan,maka diperlukan kelengkapan informasi serta kualitas analisis
sebelum mengambil keputusan.
Pengambilan keputusan
adalah hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu dari beberapa
alternatif yang dapat dipakai dalam memecahkan suatu masalah. Mengenai tujuan
dari pengambilan keputusan adalah memastikan agar tujuan organisasi
dicapaidengan efektif dan efisien tanpa hambatan yang berarti.
Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan Pengambilan keputusan :
a. Kondisi Internal dan Eksternal Organisasi
b. Ketersediaan informasi
c. Ketrampilan Pengambil keputusan
• Tipe ketergantungan
• Tipe Eksploitatif
• Tipe tabungan
• Tipe Pemasaran
• Tipe produktif
JENIS-JENIS KEPUTUSAN
Menurut Davis, jenis
keputusan terbagi atas dua buah :
a. Keputusan terstruktur
b. Keputusan
yang tidak terstruktur
2)
Hubungan Studi Kelayakan Bisnis Dengan sumber daya
alam
Suatu Proyek Bisnis
terutama sektor fisik, sangat terkait dengan pemanfaatan sumber daya alam. Selama
tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan usaha yang sebesar-besarnya,maka
akan terus muncul akibat buruk dari penyimpangan-penyimpangan dalam
memanfaatkan sumber daya alam, misalnya penebangan hutan,penangkapan ikan
dengan dinamit, dsbnya.
Kaitan dengan SKB adalah bahwa pada saat melakukan
studi terhadap aspek lingkungan diharapkan idelaisme peneliti terhadap pemeliharaan
SDA turut memberikan andil dalam menentukan layak atau tidak layaknya rencana
proyek tersebut.
Sumber Daya Alam dan
Pertumbuhan Bisnis Semakin menggebunya suatu kegiatan bisnis, maka semakin
banyak sumber daya alam yang diambil dari perut bumi akibatnya semakin
berkurangnya sumber daya yang tersedia.Pertumbuhan sektor bisnis yang juga
berdampak pada pertumbuhan ekonomi pada suatu negara dan sangat penting untuk
memenuhi kebutuhan penduduknya. Dalam SKB yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan penduduk,analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) sangat
diperlukan.
Mengelola Sumber Daya
Alam Yang Tidak Dapat Diperbaharui Ada beberapa aspek yang diperhatikan dalam
mengelola sumber daya Alam yang tidak dapat diperbaharui yaitu :
a. Pemanfaatan yang optimal
b. Tingkat harga dan persediaan
c. Ketidakpastian
d. Faktor-faktor lain
3)
Hubungan Studi Kelayakan Bisnis dengan Sumber Daya Manusia
Suatu studi kelayakan
bisnis dikatakan layak tidak layak atau gagal atau sukses pada saat
direalisasikan sangat tergantung pada kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
yang tersedia sebagai pelaksanaannya. Oleh karena itu pada saat membuat SKB analisis
terhadap pemakaian SDM dalam proyek menjadi hal yang penting termasuk sistem
pengadaan dan pembinaan SDM pada saat proyek direalisasikan.
Profil Pengangguran
Seorang peneliti yaitu manager yang akan meneliti tentang masalah ketenagakerjaan
dapat memulai dengan mengetahui profil pengangguran.
a. Pengangguran Friksi
merupakan pengangguran
yang disebabkan oleh suatu hambatan yang menyebabkan proses bertemunya
penawaran dan permintaan tenaga kerja yang tidak lancar.Ketidak lancaran
disebabkan karena waktu dan tempat.
b. Pengangguran Musiman
Yaitu pengangguran yang
dipengaruhi oleh musim.Ada musism dimana dibutuhkan banyak tenaga kerja,pada
saat menunggunya musism ini mereka dikatakan sebagaipengangguran.
c. Pengangguran Siklis
ini merupakan
pengangguran yang terjadi akibat dari suatu bisnis tertentu yang mengalami
siklus kehidupan pada fase kedewasaan dan penurunan.(product life cycle).
d. Pengangguran Struktural
terjadi akibat dari
berubahnya struktur ekonomi sehingga tenaga kerja yang tidak dapat mengikuti
perubahan itu akan tersingkir dan kalah saing,sehingga mengakibatkan pengangguran.
e. Pengangguran teknologis
Terjadi karena adanya
perubahan teknologi yang semakin maju
f. Pengangguran karena kurangnya permintaan agregat
pengangguran
diakibatkan oleh terjadinya kelesuan permintaan tenaga kerja dalam jangka
panjang, karena permintaan barang dan jasa oleh masyarakat lesu.
Tahapan-tahapan manajemen SDM dilaksanakan suatu
organisasi
a. Pengadaan
b. Pengembangan
c. Kompensasi
d. Integrasi
e. Pemeliharaan
f. Pemutusan Hubungan
Kerja
C. Analisis dalam Studi kelayakan Bisnis
Analisis
kelayakan bisnis adalah proses yang menentukan apakah ide bisnis entrepreneur
dapat menjadi bisnis yang sukses. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah
suatu ide bisnis layak direalisasikan. Analisis kelayakan bisnis dapat
dikaji dari empat aspek utama, yaitu produk dan jasa, industry dan pasar,
organisasi dan keuangan. Sementara rencana bisnis merupakan alat perencanaan
yang mengubah ide bisnis menjadi kenyataan. Rencana bisnis disusun berdasarkan
studi kelayakan, tetapi memberikan gambaran yang lebih komprehensif dari pada
studi kelayakan.
Analisis
Kelayakan Produk
Analisis
ini dilakukan untuk menilai seluruh tampilan produk yang akan dikembangkan.
Analisis ini juga untuk menentukan daya tarik ide suatu produk bagi calon
pelanggan dan mengidentifikasi berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk tersebut Entrepreneur harus melakukan penelitian, baik
primer maupun sekunder. Penelitian primer dilakukan dengan mengumpulkan data
langsung dari konsumen dan menganalisisnya. Penelitian sekunder dilakukan
dengan mengumpulkan data yang telah disusun pihak lain dan yang telah tersedia.
Penelitian
juga dapat dilakukan dengan melakukan tes terhadap produk yaitu concept testing
dan usability testing. Pada concept testing, tes dilakukan
untuk mengetahui minat, hasrat dan maksud pembelian produk. Terdapat tiga
maksud utama dalam concept testing, yaitu ;
1.
Memvalidasi asumsi dasar dari ide buruk
2.
Membantu pengembangan ide
3.
Mengestimasi pangsa pasar potensial dari
produk
Hasil
dari concept testing berupa pernyataan konsep yang mencakup hal-hal
berikut ini ;
1.
Deskripsi barang atau jasa yang
ditawarkan
2.
Pasar sasaran yang dimaksud
3.
Benefit dari
produk atau jasa
4.
Deskripsi mengenai bagaimana produk akan
diposisikan relative berbeda dibandingkan produk sejenis di pasar
5.
Deskripsi mengenai bagaimana barang atau
jasa akan dijual dan didistribusikan.
Usability
testing adalah bentuk dari analisis kelayakan produk untuk mengukur
kemudahan penggunaan produk dan presepsi mengenai pengalaman menggunakan
produk. Entrepreneur dengan anggaran terbatas dapat meminta bantuan teman atau
kolega untuk menggunakan produk, kemudian memberikan evaluasi secara tertulis
maupun secara lisan.
Analisis
Kelayakan Industri dan Pasar
Analisis
ini dilakukan untuk menilai seluruh tampilan pasar untuk produk yang akan
dikembangkan. Terdapat 3 aspek yang dikaji yaitu ; kemenarikan industry,
ketepatan waktu pasar dan identifikasi ceruk pasar.
Untuk
memahami pasar, entrepreneur sebaiknya melakukan riset primer dan sekunder. Ketepatan
waktu pasar menjadi bahan kajian entrepreneur ketika akan meluncurkan produk ke
pasar. Meluncurkan produk terobosan yang sama sekali baru memberikan keuntungan
bagi entrepreneur yaitu dapat menetapkan standar industry, pengakuan merek dan
kekuatan besar.
Identifikasi
ceruk pasar merupakan langkah terakhir dalam analisis kelayakan industry. Ceruk
pasar adalah tempat didalam segmen pasar yang lebih besar yang mewakili
kelompok kecil dari pelanggan dengan minat serupa.
Analisis
Kelayakan Organisasi
Analisis
ini dilakukan untuk menentukan apakah bisnis yang akan dijalankan memiliki
cukup keahlian manajemen, kompetensi organisasi dan suber daya untuk
meluncurkan bisnis secara sukses. Aspek kecakapan manajemen menuntut entrepreneur
untuk mengevaluasi kecakapan dan kemampuan tim manajemen. Penilaian ini bersifat
rinci dan entrepreneur harus mengisi penilaiannya sendiri.
Analisis
dari sisi kecukupan sumber daya untuk menetukan apakah usaha baru yang
dikembangkan memiliki sumber daya yang cukup, yang menentukan sukses tidakya
pengembangan ide buruk. hal ini juga menyangkut kualitas sumber daya yang
tersedia.
Analisis
Kelayakan Keuangan
Aspek
yang dikaji dalam analisis ini adalah uang kas yang dibutuhkan untuk memulai
bisnis, kinerja keuangan dari bisnis serupa dan kemenarikan keuangan secara
menyeluruh dari bisnis yang akan dikembangkan.
D. Aspek Pasar Dan Pemasaran Dalam Studi Kelayakan Bisnis
1)
Aspek pasar
Aspek pasar dalam studi
kelayakan bisnis menjadi hal pertama yang perlu dikaji sebelum melangkah ke
aspek selanjutnya.Aspek inilah yang menentukan perlu tidaknya analisa lebih
lanjut pada aspek–aspek lainnya. Mengkaji
aspek pasar berfungsi untuk menghubungkan manajemen suatu organisasi dengan
pasar yang bersangkutan melalui informasi.Selanjutnya informasi inilah yang
digunakan untuk mengindentifikasi kesempatan dan permasalahan yang berkaitan
dengan pasar dan pemasaran.Dengan hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas
keputusan-keputusan yang akan diambil.
Proses mengkaji aspek
pasar dimulai dari menilai situasi. suatu keputusan aspek pasar harus dilandasi
dengan pengertian dan pemahaman atas situasi dan perkembangan dunia usaha pada
umumnya dan aspek pasar yang bersangkutan khususnya seperti:
1. Sifat Pasar
Persaingan, monopoli,
bebas dan lain-lain. Jumlah produsen yang telah ada dan perkiraan penambahan.
Besarnya permintaan pasar (terhadap produksi yang sejenis) dan potensi
pertumbuhan. Pangsa pasar, potensi dan pertumbuhan.
2. Perilaku Konsumen
Lapisan masyarakat pembeli;Sebab atau
dorongan dan motivasi untuk membeli;Kapan dan di mana, volumenya berdasarkan
musiman, atau relatif tetap. Membelinya di pasar, di toko atau di pabrik
berdasarkan pesanan/agen.
3. Market Environment
Politik dan peraturan,
seperti peraturan-peraturan yang akan atau sedang diberlakukan, syarat
keselamatan, dan lain-lain.Sosial dan ekonomi seperti perubahan komposisi
kependudukan, pekerja wanita, lokasi, nilai-nilai yang sedang menonjol.Teknologi,
kemajuan aspek teknologi,adanya penemuan baru mengenai proses produksi serta
peralatan yang mendukungnya.
Program
Pengkajian
Program merangkum
tugas-tugas yang spesifik dan memusatkan pada sasaran tunggal, seperti
pengembangan suatu produk untuk mendukung suatu strategi perusahaan yang lebih
besar.Contoh problem defenition beserta program pengkajian aspek pasar suatu
produk dapat meliputi:
·
Segmen.
Ketentuan
segment/pangsa pasar yang akan dijadikan sasaran. Identifikasi manfaat segmen
pangsa pasar yang bersangkutan.
·
Pola dan
Jaringan.
Sejauh mana jaringan
distribusi yang direncanakan. Kemudian bagaimana pola distribusi, menggunakan
sistem pengecer (retailer) dan lain-lain.
·
Promosi.
Pemilihan cara dan
media promosi, lalu seberapa besar skala promosi yang akan dilakukan.
Pengumpulan Data
dan Informasi
Informasi dihasilkan
dari pengolahan data yang berasal dari berbagai sumber, antara lain:
1. Catatan Internal
Berasal dari catatan
internal perusahaan, seperti catatan akuntansi, dan dari kegiatan
pengendalian.Keuntungan data jenis ini adalah selalu siap tersedia, mudah dan
cepat diperoleh, dan relevan dengan situasi perusahaan yang bersangkutan karena
memberikan informasi situasi operasi yang sesungguhnya pada waktu yang lalu
sampai masa kini.
2. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan
untuk keperluan pengkajian khusus.
Proses pengumpulan, pencatatan dan jenis spesifikasinya
ditentukan oleh pemakai.Metode pengumpulannya dapat dengan cara survei,
penelitian (research) atau percobaan (experiment).
3. Data Sekunder
Data sekunder adalah
data yang pengumpulan, pencatatan dan penentuan spesifikasinya dilakukan oleh
bukan pemakai tetapi oleh pihak lain. Data jenis ini merupakan sumber informasi
yang penting bagi pengkajian aspek pasar.
4. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder
terbesar berasal dari pemerintah, seperti Badan Pusat Statistik (BPS),
penerbitan swasta, dan asosiasi badan usaha. Umumnya data berupa jumlah
penduduk, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, besarnya pendapatan dan lain-lain.
5. Menilai Kualitas Data
Yaitu mengkaji siapa
yang mengumpulkan data, bagaimana cara pengumpulan (metode apa yang dipakai),
kapan dikumpulkan, dan lain sebagainya.
6. Survei Pasar
Menentukan sasaran yang
menjadi proyek survei.Memilih skema sampling dan ukurannya.Menyiapkan
pertanyaan.Menerima dan menyaring jawaban dari responden Analisis dan
peramalan.
Penawaran dan
Permintaan
1. Perincian permintaan
Perincian produk dapat
diperinci menjadi area, spesifikasi produk (misalnya model yang bermutu tinggi,
sedang atau rendah).
2. Permintaan masa depan dan saat ini
Permintaan saat ini
dapat dikumpulkan dari catatan statistik, sedangkan untuk masa yang akan datang
perlu diadakan peramalan dengan menggunakan variabel yang didasarkan pada
informasi saat ini.
3. Penawaran
Dalam hal penawaran produk
yang perlu diamati adalah Penawaran saat ini dan potensi di masa
datang;Kapasitas produksi terpasang;Impor ataukah produk domestik.
4. Konsumen
Informasi mengenai
konsumen menyangkut masalah demografi dan sosiologi yang dapat ditelusuri dari
jawaban atas pertanyaan: siapakah mereka, jumlahnya, pekerjaannya dan
seterusnya.
5. Kebijakan, Peraturan dan Perencanaan Pemerintah
Perencanaan, kebijakan,
dan peraturan pemerintah amat besar pengaruhnya terhadap penawaran dan
permintaan produk hasil proyek serta menjangkau aspek yang amat luas, seperti:Perencanaan
nasional yang berkaitan dengan pembangunan fasilitas dan prasarana
produksi;Peraturan pengendali impor-ekspor;Kebijakan dan peraturan aspek
finansial;Pajak dan bea masuk;Kebijakan pemakaian produk dan sumber daya
domestik;Rangsangan ekspor;Pemberian subsidi dan lain-lain.
Pangsa Pasar dan
Persaingan
Pada bagian pangsa
pasar, kita harus menentukan pangsa pasar yang ingin diraih, upaya penetrasi
pasar seperti apa yang bisa dilakukan, serta komposisi marketing mix.Kemudian
dari sisi persaingan, perlu dilihat tentang kondisi yang ada, apakah monopoli,
setengah monopoli, atau persaingan bebas. Kemudian melakukan identifikasi
perusahaan pesaing, berapa besar, kinerja pesaing serta strateginya, produk
yang dihasilkan dari sisi jumlah dan kualifikasinya, ada tidak kemungkinan
substitusi produk.
Dari sisi harga,
struktur dan berapa sasaran total harga. Kemudian berapa besar tingkat harga
produk sejenis, bagaimana tanggapan terhadap fluktuasi harga dari pesaing,
serta adakah harga berubah berdasar musiman.
2)
Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran adalah faktor penting yang dijadikan
kunci keberhasilan bagi perusahaan dalam memetakan suatu pasar. Dengan
mengenali aspek tersebut, seseorang dapat melakukan studi kelayakan bisnis
sehingga ia dapat menganalisa bisnis tersebut layak atau tidak untuk
direalisasikan. Selain itu, dengan mengenali aspek tersebut seseorang juga
dapat menganalisa kebutuhan pasar sehingga strategi pemasaran berjalan dengan
sukses.
Dari apa yang sudah
dijelaskan sebelumnya, aspek marketing merupakan hal penting untuk diketahui.
Inilah 4 aspek marketing yang penting diketahui sebelum memulai usaha.
1.Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah
pembagian segmen suatu pasar berdasarkan pembeli. Pada umumnya, demografi,
tingkat penghasilan, psikografis, dan kelas sosial menjadi dasar dalam
melakukan segmentasi. Dengan melakukan segmentasi pasar, seseorang dapat meraih
laba maksimum dan strategi pemasaran akan berjalan dengan lancar
2.Analisa Pasar dan Peramalan Permintaan
Analisa pasar merupakan
hal yang cukup penting. Analisa ini akan membuat aktivitas pemasaran semakin
tepat sasaran. Selain itu, Anda juga dapat lebih memahami seperti apa situasi,
jenis produk, keadaan, dan bentuk promosi yang akan Anda berikan kepada
konsumen
3.Analisa Pesaing
Analisa pesaing adalah
salah satu hal yang cukup signifikan. Analisa ini menjadi penentu posisi produk
kita dalam suatu pasar. Pesaing adalah perusahaan yang memproduksi atau
memasarkan barang yang serupa atau tak jauh berbeda dengan produk kita. Kenali
pesaing potensial dan pesaing umum Anda. Buatlah strategi pemasaran berdasarkan
kekuatan serta kelemahan mereka. Dengan melakukan hal ini, Anda juga bisa
melakukan identifikasi terhadap peluang, dan ancaman terhadap bisnis Anda.
4. Promosi
Promosi juga merupakan
aspek marketing yang penting. Promosi adalah upaya dari penjual untuk
menawarkan suatu produk kepada pembeli agar melakukan pembelian. Dalam
melakukan promosi, Anda dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai
produk, serta menggunakan kata-kata dan aksi persuasif. Anda dapat melakukan
iklan, personal selling atau pun cara-cara promosi lain.
E. Aspek Teknik Dan Teknologi
Aspek teknis menjadi
bagian penting dalam studi kelayakan bisnis. Analisis teknis diperlukan
untuk memastikan gagasan atau ide yang sudah dipilih tersebut layak
dijalankan.Hal ini dilihat dari adanya ketersediaan lokasi, bahan, alat,
teknologi (metode), keterampilan SDM, serta dana yang diperlukan guna mendukung
kelancaran proses produksi, sehingga nantinya dapat menghasilkan produk yang
berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Studi Lokasi
Dalam menilai sebuah
lokasi ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan.
- Perusahaan manufaktur:
- Letak konsumen potensial atau pasar sasaran;
- Letak bahan baku utama;
- Sumber tenaga kerja;
- Fasilitas transportasi;
- Sumber daya penunjang, seperti air, listrik, keadaan udara, telepon;
- Fasilitas untuk pabrik dan fasilitas untuk karyawan;
- Lingkungan masyarakat sekitar;
- Peraturan pemerintah, misalnya dalam hal kawasan dan AMDAL.
- Perusahaan jasa
- Lokasi mudah dan dapat diakses konsumen;
- Lingkungan yang mendukung usaha;
- Kesesuaian dengan lokasi pesaing;
- Izin lokasi dari pihak berwenang;
- Tempat parkir yang memadai.
Tahapan pemilihan lokasi
Tahap pertama: Melihat
kemungkinan wilayah mana yang akan dijadikan sebagai lokasi usaha dengan
mempertimbangkan regulasi pemerintah, jenis proses produksi atau jasa yang akan
menentukan spesifikasi usaha yang berhubungan dengan tenaga kerja,
pengangkutan, dan lain sebagainya.
Tahap kedua:
Memperhatikan pengalaman dari usaha orang lain atau pengalaman sendiri,
didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan dan proses produksinya karena
keduanya akan berpengaruh pada sarana angkutan, pasar, listrik, air, telepon,
dan faktor lain yang dianggap penting.
Tahap ketiga:
Mempertimbangkan serta menilai dampak sosial ataupun dukungan dari masyarakat
di sekitar lokasi.
Metode penilaian lokasi
Metode penilaian hasil:
Dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap semua faktor yang dianggap
penting dalam penentuan lokasi dan diberikan bobot penilaian.
Metode perbandingan
biaya: Pemilihan dilakukan dengan cara menentukan besar kecilnya perkiraan seluruh
biaya pada alternatif pilihan lokasi.
Metode Analisis
Ekonomi: Metode ini mempertimbangkan biaya ditambah dengan faktor intangibles
yang relevan.
Studi Fasilitas Produksi
Studi fasilitas
produksi meliputi studi tentang bagunan usaha, mesin atau peralatan serta
tata-letaknya, teknologi dan tenaga kerja yang diperlukan.
Bangunan usaha
Perencanaan bangunan
usaha terutama berkaitan dengan bahan-bahan yang diolah, proses pengolahan,
penyediaan ruang pemeliharaan, masalah yang berhubungan dengan material handling,
fleksibilitas, keamanan, kekuatan, dan lain-lain.
Keseluruhan faktor akan
berpengaruh pada besarnya biaya yang akan dikeluarkan untuk mengadakan bangunan
usaha. Bangunan usaha yang perlu diperhatikan adalah pabrik, kantor dan gudang.
Tata Letak Pabrik Perusahaan Manufaktur
Yakni penempatan
fasilitas-fasilitas yang dipakai di dalam pabrik, seperti letak mesin,
alat-alat produksi, lajur pengangkutan barang, dan seterusnya yang harus dikaji
agar proses produksi dapat dijalankan secara efekif dan efisien.
Faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam menyusun layout pabrik:
- Sifat produk
- Jenis proses produksi
- Jenis barang serta volume produksi yang dihasilkan
- Fleksibilitas letak fasilitas untuk mengantisipasi perubahan proses di kemudian hari
- Aliran barang dalam proses produksi sehingga tidak saling menghambat
- Penggunaan ruangan hendaknya selain efektif untuk bekerja, juga memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja
- Hendaknya memperhatikan kemudahan dalam hal pemeliharaan dan pengawasan.
Tata Letak Kantor Perusahaan Manufaktur
Tata letak kantor harus
dirancang dengan memperhatikan:
- Besar kecilnya investasi
- Kemudahan dalam berkomunikasi
- Fleksibilitas pemakaian ruangan
- Struktur organisasi yang diterapkan
- Bentuk layanan yang dilaksanakan secara rutin
Tata Letak Gudang Perusahaan Manufaktur
Hal-hal yang perlu
dicermati dalam penyusunan tata letak gudang antara lain:
- Besar kecilnya nilai investasi
- Memudahkan aktivitas bongkar muat barang
- Fleksibel untuk memudahkan pengaturan kembali jika jumlah barang yang disimpan berkurang atau bertambah
- Masalah keselamatan barang di gudang serta lingkungan
- Keselamatan kerja di dalam gudang.
Tata Letak Bagi Perusahaan Jasa
Tata letak fasilitas
jasa yang tersedia akan berpengaruh pada persepsi pelanggan atas kualitas suatu
jasa.Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam tata letak fasilitas jasa
meliputi:
- Pertimbangan spasial
- Perencanaan ruangan
- Perlengkapan dan perabotan
- Tata cahaya
- Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis.
Beberapa faktor utama
yang berpengaruh dalam disain fasilitas jasa:
- Sifat dan tujuan perusahaan jasa itu sendiri
- Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang di mana jasa akan ditawarkan
- Fleksibilitas disain apabila volume permintaan yang berubah-ubah dan spesifikasi jasa yang cepat berkembang
- Faktor estetis
- Masyarakat dan lingkungan sekitar fasilitas jasa
- Biaya konstruksi dan operasi serta sumber daya lain.
Pemilihan Teknologi
Pemilihan teknologi
hendaknya dipertimbangkan sejak awal karena kemajuan teknologi membawa
efisiensi yang tinggi pada proses produksi sekaligus menghasilkan produktivitas
yang tinggi pula.
Berkaitan dengan
pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih
dari satu cara sehingga teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan secara
jelas.Patokan umum yang dapat dipakai misalnya dengan mengetahui seberapa jauh
derajat mekanisme yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan.
Beberapa kriteria lain
adalah kesesuaian dengan bahan mentah yang dipakai, keberhasilan pemakaian
teknologi di tempat lain, kemampuan tenaga kerja dalam pengoperasian teknologi,
dan kemampuan antisipasi terhadap teknologi lanjutan.
Studi Proses Produksi
Studi tentang proses
produksi dapat dilakukan setelah bangunan, mesin, teknologi, dan tata letak
mesin ditentukan.Kegiatan produksi umumnya dimulai dari realisasi penyediaan
barang atau jasa yang telah diperkirakan atau dianggarkan dalam anggaran
penjualan termasuk kualitasnya sampai bagaimana persediaannya.
Rencana Kapasitas Produksi
Kapasitas didefinisikan
sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam
waktu tertentu. Kapasitas dapat dilihat dari sisi masukan (input) atau keluaran
(output).Rencana kapasitas produksi dalam SKB aspek teknis tergantung beberapa
pilihan sistem, antara lain:
- Skala ekonomi. Kapasitas yang dipilih adalah yang memiliki biaya per unit yang paling rendah. Kelemahannya, waktu pengembalian modal berjangka panjang sehingga produk menjadi kurang fleksibel untuk disesuaikan.
- Focused facilities. Yaitu penyediaan produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan.
Perencanaan Jumlah Produksi
Aktivitas produksi
hendaknya direncanakan dengan baik agar jumlah produksi yang dihasilkan tidak
terlalu banyak atau sedikit.Faktor yang memengaruhi rencana jumlah produksi
yang biasanya dijadikan pembatas jumlah yang akan dihasilkan adalah:
- Permintaan
- Kapasitas pabrik
- Suplai bahan baku
- Modal kerja
- Peraturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya
Beberapa metode untuk
perencanaan jumlah produksi antara lain adalah:
- Metode Break-Even Point
- Metode Marginal Cost dan Marginal Revenue
- Metode Linier Programming
Bahan Baku dan Bahan Penolong
Studi mengenai bahan
baku dan bahan penolong adalah penting untuk mengetahui apakah gagasan yang
dipilih layak dari ketersediaan bahan-bahan tersebut.Kebutuhan bahan tidak
terlepas dari kebutuhan produksi, dan penilaian dilakukan mulai dari banyaknya
persediaan di pasar, kemudahan mendapatkannya, dalam jumlah berapa banyak, ada
tidaknya kemungkinan barang substitusi, supplier, tingkat harga kebutuhan rutin
usaha, dan seterusnya.
Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan
barang terbagi dua, yaitu permintaannya bersifat independen dimana sifat
permintaannya tidak tergantung pada produksi barang lain, dan yang bersifat dependen
di mana sifat permintaannya tergantung pada jumlah produk yang dibuat.
Hal-hal pokok yang
perlu dikaji dalam rangka studi kelayakan bisnis antara lain:
- Penentuan jumlah order
- Safety stock
- Inventory system untuk menentukan bagaimana dan kapan pembelian dilakukan untuk mengisi persediaan
- Materials requirement planning.
F. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis
Aspek Manajemen
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam sebuah
laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasilan suatu proyek atau kegiatan yang
telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh
peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek atau kegiatan. Aspek manajemen
dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara
umum/makro.
Aspek manajemen dan
organisasi merupakan aspek yang membahas mengenai manajemen dan
pengorganisasian dalam rangka melaksanakan proyek tertentu.
Aspek Manajemen
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam sebuah
laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasilan suatu proyek/kegiatan yang telah
dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan
manajemen dalam pencapaian tujuan proyek/kegiatan. Aspek manajemen dalam studi
kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsimanajemen secara umum/makro, yang
meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
(POAC).
Adapun penjabaran dari
fungsi-fungsi manajemen tersebut diatas, diuraikansebagai berikut :
1. Perencanaan
Dalam semua kegiatan yang
bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi
perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahuludaripada fungsi-fungsi
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.Pada prinsifnya perencanaan
ditetapkan sekarang dan dilaksanakan sertadigunakan untuk waktu yang akan
datang, sehingga perencanaan merupakanfungsi dasar bagi seluruh fungsi-fungsi
manajemen.Sebelum masuk kedalam proses Perencanaan, ada baiknya memahami
bagaimana bentuk-bentuk perencanaan itu sendiri. Perencanaan memiliki
bentuk-bentuk sebagai berikut :
a. Tujuan
(objective)
Merupakan suatu sasaran
dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakanuntuk sedapat mungkin dicapai dalam
jangka waktu tertentu, dan diketahuioleh semua orang yang terlibat.
b. Kebijakan (Policy)
Adalah suatu pernyataan
atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap
tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.Karena kebijakan ini biasanya tidak
tertulis, maka seringkali sulit untuk dipahami oleh para bawahan.
c. Strategi (Strategy)
Merupakan tindakan
penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Perlunyadiadakan penyesuaian
disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi. Karena itu dalam membuat strategi
haruslah memperhatikan beberapa faktor seperti ketepatan waktu, ketepatan
tindakan yang akan dilakukan dan lainsebagainya.
d. Prosedur (Procedure)
Merupakan rangkaian
tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktumendatang. Adanya prosedur akan
lebih memudahkan pelakanaan semuaaktivitas dalam organisasi.
e. Aturan (Rule)
Adalah suatu tindakan
yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.
f. Program (Programe)
Merupakan campuran
antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugasyang disertai dengan suatu
anggaran (budget); semuanya ini akan menciptakan adanya tindakan. Dalam organisasi,
biasanya program dibuat dalam dua macam, yakni Program Umum dan Program Khusus.
ProgramUmum meliputi seluruh organisasi, sedangkan program khusus hanyamencakup
kegiatan-kegiatan dari masing-masing bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
2. Pengorganisasian
Setiap organisasi
memiliki tiga komponen pokok, yaitu :1.Personalia;2.Fungsi;3.Faktor-faktor
fisik pengorganisasian merupakan sebuah proses menciptakan hubungan antara
berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan
dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan
Hubungan-hubungan yang
timbul didalam organisasi dapat berbentuk :1.Hubungan Informal lebih banyak
menyangkut pada hubungan manusiawi, seperti hubungan-hubungan diluar
tugas/pekerjaan, dan hubungan-hubungan lain yang bersifattidak resmi.
2.Hubungan Formal Merupakan bentuk hubungan yang dilakukan dengan sengaja.
Secara resmihubungan formal ini ditunjukkan didalam bagan organisasi, pedoman
organisasi atau deskripsi jabatan yang ada. Dalam hubungan formal terdapat tiga
hubungan dasar, yaitu :
- Tanggung jawab
- Wewenang
- Pertanggungjawaban
Pengelompokan kegiatan
atau aktivitas serta tenaga kerja ke dalam bagian- bagian didalam sebuah
organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor, yaitu :
- Didasarkan pada suatu angka;
- Didasarkan pada waktu;
- Didasarkan pada fungsi perusahaan;
- Didasarkan pada luas daerah operasi;
- Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan;
- Didasarkan pada jenis langgganan.
Setiap bentuk struktur
organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik dasar, yaitu :
a. Keseimbangan dalam
organisasi
Sebuah organisasi dapat
dikatakan imbang bilamana kepada masing-masing bagian/fungsi dialokasikan modal
dan tenaga kerja yang sesuai dengan kontribusi yang dihasilkan guna pencapaian
tujuan.
b. Fleksibel,
Merupakan kemampuan
dari struktur organisasi untuk menyesuaikan diriterhadap semua
perubahan-perubahan yang terjadi, seperti perubahan kegiatan, jumlah karyawan
dan kemampuan kerja, formasi jabatan dansebagainya.Adapun proses pengorganisasi
adalah sebagai berikut :
– Menetapkan
alokasi tenaga dan kemampuan kerja serta faktor-faktor pendukung lainnya;
– Penentuan
dan pengelompokkan fungsi, beban kerja serta tanggung jawab bagi semua anggota
organisasi;
– Pendelegasian
wewenang berdasarkan hierarki tanggung jawab dari masing-masing kelompok;
– Menetapkan
standar kerja sebagai bagian dari bentuk pertanggung jawaban.
3. Identitas Proyek (nama, bentuk, badan usaha,
pelaksana, dll)
Indentitas atau merek
(brand) adalah suatu identitas yang mengkomunikasikan suatu janji dari manfaat
yang diberikan suatu manajemen perusahaan. Identitas merek diciptakan dari
salah satu atau elemen-elemen berikut: nama, logo, simbol, warna, jenis huruf,
desain kemasan, dan desain atau penampakan produk itu sendiri. Ornament bintang
tiga Mercedes Benz adalah bagian dari identitas merek Mercedes, sama seperti
bintang lima pada sepasang sepatu olah raga adalah identitas merek dari
Converse, suatu perusahaan sepatu atletik yang telah malang melintang lebih dari
75 tahun di pasar. Nama perusahaan bisa saja menjadi suatu merek. Merek
perusahaan sering dianggap sebagai merek yang memayungi atau sebagai bendera.
IBM, Intel, dan Sony adalah contohnya.
Identitas produk adalah
suatu identitas yang diciptakan intuk individu produk atu lini produk.
Marlboro, Tide, Jello adalah contoh dari merek produk. Sebagian besar
masyarakat mengenal uji rasa mata tertutup. Coca-cola, Pepsi cola, dimana
konsumen yang ditutup matanya menunjukkan pilihan yang kuat atas produk Pepsi.
Akan tetapi, ketika label merek yang sebenarnmya ditunjukkan, 65 persen
konsumen menyatakan dirinya cenderung memilih Coca-cola. Ini merupakan indikasi
yang jelas tentang nilai dari sekitar produk. Tidak diragukan bahwa sekitar
produk (product surround) adalah penentu utama keberhasilan pengiklanan. Ketika
suatu perusahaan membeli perusahaan lain, seperti pasa kasus Ford dan Jaguar,
sering sekali terbukti bahwa nilai dari akuisisi bukanlah pada asset nyata yang
muncul pada neraca perusahaan, seperti nilai asset pabrik dan peralatan,
melainkan nama merek milik perusahan yang diakuisisi.
Juga telah menjadi
fakta bahwa nama merek mulai diabaikan, dimulailah apa yang dinamakan sebagai
peluncuran komuditas (commodity slide). Hal ini disebabkan karena
karakteristik fisik suatu prosuk menjadi semakin sulit dibedakan dan semakin
mudah ditiru. Ketika suatu produk berada dalam kategori peluncuran, keputusan
pembelian cenderung dibuat berdasarkan harga atau ketersediaan.
4. SDM
SDM sebagai salah satu
unsur penunjang organisasi, dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja
dilingkungan suatu organisasi (disebut personil, tenagakerja,
pekerja/karyawan); atau potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam
mewujudkan eksistensinya; atau potensi yang merupakan asset & berfungsi
sebagai modal non-material dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan
menjadi potensi nyata secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi
organisasi
Pada organisasi yang
masih bersifat tradisional, focus terhadap SDM belum sepenuhnya dilaksanakan.
Organisasi tersebut masih berkonsentrasi pada fungsi produksi, keuangan, dan
pemasaran yang cenderung berorientasi jangka pendek. Mengingat betapa
pentingnya peran SDM untuk kemajuan organisasi, maka organisasi dengan model
yang lebih moderat menekankan pada fungsi SDM dengan orientasi jangka panjang.
Mengelola SDM
dieraglobalisasi bukan merupakan hal yang mudah. Oleh karena itu, berbagai
macam suprastruktur dan infrastruktur perlu disiapkan untuk mendukung proses
terwujudnya SDM yang berkualitas. Perusahaan yang ingin tetap eksis dan
memiliki citra positif dimata masyarakat tidak akan mengabaikan aspek
pengembangan kualitas SDM-nya. Oleh karena itu peran manajemen sumberdaya
manusia dalam organisasi tidak kecil,bahkan sebagai sentral pengelola maupun
penyedia SDM bagi departemen lainnya. Manajemen sumberdaya manusia dapatd
iartikansebagai kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk
mencapai sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat (Flippo, 1996). Atau
dengan kata lain, secaralugas MSDM dapat diartikan sebagai kegiatan
perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan SDM dalam
upaya mencapai tujuan individual maupun organisasional.
G. Aspek legal dalam studi kelayakan bisnis
Penilaian aspek ini
penting dilakukan sebelum proyek terlanjur diberhentkan oleh pihak-pihak yang
berwajib karena dianggap beroperasi secara legal atau menghadapi protes
masyarakat yang menganggap bahwa proyek/bisnis yang dibangun melanggar norma
kemasyarakatan. Dalam aspek yuridis yang perlu dilihat dari sisi :
·Who (siapa pelaksana proyek)
·What (proyek apa yang dibuat)
·Where (dimana proyek dibuat)
·When (kapan proyek akan dilaksanakan)
·How (bagaimana proyek dilaksanakan)
Siapa pelaksana Proyek
Siapa pelaksana dapat didekati dengan dua macam:
A. Badan Usaha Individu yang terlibat sebagai
decision makers Beberapa bentuk yuridis perusahaan:
-Perusahaan perorangan,
merupakan perusahaan yang dikelola oleh seseorang.
Di satu pihak dia
memperoleh semua keuntungan perusahaan,disisi lain dia jugamenanggung semua
resiko yang timbul dari kegiatan perusahaan.
-Firma (Fa), suatu
bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan
nama bersama.
Semua anggota mempunyai tanggung jawab
sepenuhnya. Bila perusahaan memperoleh untung dibagi bersama tapi bila menderita
rugi ditanggung bersama pula.
-Perseroan Komanditer
(CV), merupakan suatu persekutuan oleh beberapa orang yang masing-masing
menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah tertentu (tidakselalu sama) Anggota ada
2 macam ada yang aktif dan ada yang pasif.
-Perseroan Terbatas (PT), bentuk perusahaan yang
modalnya terbagi atas saham-saham. Makin banyak saham yang dimiliki makin besar
andilnya dan kedudukannya dalam perusahaan tersebut.
-Koperasi, merupakan bentuk badan usaha yang
bergerak dibidang ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya
yang bersifat murni pribadi dan tidak dapat dialihkan
a.Identitas
pelaksana :
-Kewarganegaraan, hal
iniperlu diketahui karena berkaitan dengan prosedurpinjaman.
-Informasi Bank, perlu
diketahui apakah anggota perusahaan sponsor proyek adalah debitur bank lain.
Jika ya apakah ada keterlibatan lain.
-Keterlibatan pidana
dan perdata, perlu diketahui apakah pelaksana proyek tengah terlibat dalam
suatu tindakan yang dapat menimbulkan gugatan ataupun tuntutan.
-Hubungan keluarga,
jika terdapat hubungan suami istri, keluarga sebagai individu yang terlibat
dalam proyek, perlu diselidiki bagaimana kebijaksanaan pengelolaan yang
digunakan.
b. Proyek apa yang dilaksanakan
-Bidang usaha yang
dibangun harus sesuai dengan anggaran dasar perusahaan.
-Fasilitas
-Gangguan Lingkungan
-Pengupahan
c. Dimana proyek dilaksanakan
-Perencanaan wilayah
-Status tanah
d. Waktu /
pelaksanaan,
disamping waktu
operasional, perlu dilihat pula waktu yang berkaitan dengan perizinan. Semua
perizinan masih berlaku/tidak.
e. Bagaimana
Cara Melaksanakan Proyek
B. Aspek hukum bertujuan untuk meneliti keabsahan,
kesempurnaan, dan keaslian dokumen-dokumen yang dimiliki
1) Bentuk-bentuk badan usaha:
a) Perusahaan
Perorangan;
b) Firma (Fa);
c) Perseroaan
Komonditer (CV);
d) Perseroaan Terbatas
(PT);
e) Perusahaan Negara;
f) Perusahaan Daerah;
g) Yayasan;
h) Koperasi.
2) Bukti Diri
Bukti diri adalah
identitas diri para pemilik usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan setempat yang
dikenal Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Tanda Daftar Perusahaan
(TDP): Tanda Daftar Perusahaan (TDP) harus dimiliki setiap perusahaan sesuai
dengan bidang usaha masing-masing.Departemen yang mengeluarkan TDP adalah
Departemen Perindustrian dan Perdagangan.Pengurusan TDP pada saat pengurusan
akta pendirian perusahaan
3) Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP)
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perlu dimiliki pengusaha.
NPWP dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.Pentingnya NPWP agar setiap
usaha yang dijalankan akan memberikan penghasilan kepada pemerintah.
4) Izin-Izin Perusahaan
Izin-izin yang dimiliki sesuai dengan jenis bidang Usaha
a) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), bagi
usaha yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan dari Departemen Perdagangan
dan Perindustrian;
b) Surat Izin Usaha Industri (SIUI), bagi usaha
yang bergerak dalam bidang usaha industri dari Departemen Perdagangan dan
Perindustrian;
c) Izin usaha tambang dari Departemen
Pertambangan;
d) Izin usaha
perhotelan dan pariwisata dari Departemen pariwisata pos dan Telekomunikasi;
e) Izin usaha farmasi dan rumah sakit dari
Departemen Kesehatan;
f) Izin usaha peternakan dan pertanian dari
Departemen Pertanian;
g) Dan lain-lain.
5) Keabsahan Dokumen
Lainnya.
Dokumen lainnya yang
perlu ditelitikeabsahannya,yaitu:
a) Status hukum tanah;
b) Kendaraan;
c) Surat-surat dan sertifikat
lainnya yang dianggap perlu.
Aspek hukum mengkaji
tentang legalitas suatu proyek atau bisnis yang akan dibangun atau
dioperasikan. Setiap proyek atau bisnis yang akan didirikan dan dibangun di
wilayah tertentu harus memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di
wilayah tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Studi kelayakan bisnis adalah pertimbangan awal yang harus dilakukan sebelum menjalankan usaha, dan untuk mengontrol kegiatan operasional agar mendapatkan keuntungan yang maksimal.
- Umumnya tujuan dari studi kelayakan bisnis adalah untuk menghindari resiko kegagalan besar dari kegiatan yang tidak menguntungkan. Studi kelayakan bisnis dibuat untuk berbagai pihak, baik untuk pihak internal perusahaan maupun pihak external perusahaan.
- Suatu hasil studi kelayakan bisnis merupakan hasil tindak lanjut dari keputusan manajemen pada fungsi perencanaan berdasarkan informasi internal maupun ekternal.Walaupun SKB dikatakan layak,tetapi karena masih merupakan rencana dimana masih mengandung resiko kegagalan,maka diperlukan kelengkapan informasi serta kualitas analisis sebelum mengambil keputusan.
- Pengambilan keputusan adalah hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu dari beberapa alternatif yang dapat dipakai dalam memecahkan suatu masalah. Mengenai tujuan dari pengambilan keputusan adalah memastikan agar tujuan organisasi dicapaidengan efektif dan efisien tanpa hambatan yang berarti.
·
Analisis kelayakan bisnis adalah proses yang
menentukan apakah ide bisnis entrepreneur dapat menjadi bisnis yang sukses.
Tujuannya adalah untuk menentukan apakah suatu ide bisnis layak
direalisasikan. Analisis kelayakan bisnis dapat dikaji dari empat aspek
utama, yaitu produk dan jasa, industry dan pasar, organisasi dan keuangan.
Sementara rencana bisnis merupakan alat perencanaan yang mengubah ide bisnis
menjadi kenyataan. Rencana bisnis disusun berdasarkan studi kelayakan, tetapi
memberikan gambaran yang lebih komprehensif dari pada studi kelayakan.
- Aspek pasar dalam studi kelayakan bisnis menjadi hal pertama yang perlu dikaji sebelum melangkah ke aspek selanjutnya.Aspek inilah yang menentukan perlu tidaknya analisa lebih lanjut pada aspek–aspek lainnya.
- Aspek pemasaran adalah faktor penting yang dijadikan kunci keberhasilan bagi perusahaan dalam memetakan suatu pasar. Dengan mengenali aspek tersebut, seseorang dapat melakukan studi kelayakan bisnis sehingga ia dapat menganalisa bisnis tersebut layak atau tidak untuk direalisasikan.
- Aspek teknis menjadi bagian penting dalam studi kelayakan bisnis. Analisis teknis diperlukan untuk memastikan gagasan atau ide yang sudah dipilih tersebut layak dijalankan.Hal ini dilihat dari adanya ketersediaan lokasi, bahan, alat, teknologi (metode), keterampilan SDM, serta dana yang diperlukan guna mendukung kelancaran proses produksi, sehingga nantinya dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
- Aspek Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasilan suatu proyek atau kegiatan yang telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek atau kegiatan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum/makro.
B. Saran
Dengan
berakhirnya penulisan makalah ini
saya selaku penulis menyarankan kepada seluruh partisipan yang telah mau
berpartisipasi dalam membaca dan mendiskusikan makalah ini ketika anda hendak
berusaha atau membuka suatu usaha harus memiliki pengetahuan tentang studi
kelayakan bisnis agar bisnis atau usaha yang dijalankan dapat di analisa baik
dan buruknya demi keberlangsungan bisnis tersebut.