makalah studi kelayakan bisnis







MAKALAH
“STUDI KELAYAKAN BISNIS”


DISUSUN OLEH:

NAMA             : WAYAN ARDI ADNYANA
STAMBUK     : 218 301 015

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAKIDENDE
2020


KATA PENGANTAR


Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas berkat rahmatnyalah kita masih diberi kesehatan dan umur panjang sehingga kita masih bisa beraktivitas sampai sekarang ini.
Saya selaku  penulis sekaligus penyusun makalah “Studi Kelayakan Bisnis” ini menyatakan telah menyelesaikan tugas yang bapak dosen telah berikan  sebagai tugas dengan secara maksimal,adapun kekurangan dalam penyusunan Makalah ini saya pribadi memohon maaf karena saya pun merasa penulisan ini sangat jauh dari kata sempurna.
Tak lupa pula saya mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak terkait dalam hal ini narasumber yang saya peroleh dari fasilitas internet,semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi tiap insan yang membutuhkannya sebagai media pembelajaran.

Konawe,05 Mei 2020

Penulis


Daftar Isi





BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini hampir setiap sector usaha yang akan didirikan,dikembangkan dan diperluas ataupun dilikuidasi selalu didahului dengan satu kegiatan yang disebut studi kelayakan.Kekeliruan dan kesalahan dalam menilai investasi akan menyebabkan kerugian dan resiko yang besar. Penilaian Investasi termasuk dalam studi kelayakan yang bertujuan untuk menghindari terjadinya keterlanjuran investasi yang tidak menguntungkan karenausaha yang tidak layak/feasible. Studi Kelayakan Bisnis menuntut kita untuk mengaplikasikan beberapa mata kuliah lain secara integral kedalam suatu kancah riset atau penelitian secara ilmiah, khususnya dalam rangka meneliti kelayakan suatu proyek bisnis. Jadi ada tujuan ganda dalam mempelajari mata kuliah ini, yaitu sisi teori dan sisi prakteknya.
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ingin mengakses permodalan keperbankan untuk mendapatkan pinjaman (kredit) harus disertai studi kelayakan. Tingkat kerumitan, kedalaman dan kompleksitas studi kelayakan bergantung pada objek kajian itu sendiri. Dalam pelaksanaannya, bentuk studi kelayakan disesuaikan dengan tujuan dan kepentingan: untuk apa studi kelayakan dibuat. Studi Kelayakan mempunyai arti penting bagi perkembangan dunia usaha. Beberapa proyek gagal di tengah jalan, bisnis yang berhenti beroperasi, dan kredit yang macet didunia perbankan, serta kegagalan investasi lainnya merupakan bagian dari tidak diterapkannya studi kelayakan secara konsisten.
 Studi kelayakan yang diterapkan secara benar akan menghasilkan laporan yang komprehensif tentang kelayakan proyek/bisnis yang akan didirikan/dikembangkan/didanai dan kemungkinan-kemungkinan resiko yang akan dihadapi/terjadi. Secara umum, tujuan penyusunan studi kelayakan adalah mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apakah produk yang ditawarkan marketable atau tidak?
2. Dari sisi produksi, apakah secara teknis dapat dilakukan dan sustainable?
3. Dari sudut pandang manajemen, apakah bisnis tersebut efektif dan efisien?
4. Ditunjau dari sisi hukum, apakah termasuk usaha yang legal atau ilegal?
5. Dari sisi keuangan, apakah bisnis tersebut profitable atau tidak?
 Jika jawabannya adalah marketable, sustainable, efektif dan efisien, legal dan profitable,berarti bisnis tersebut layak, layak untuk dibiayai/ diberikan kredit/didirikan dan atau disetujui izinnya.

B. Rumusan Masalah

1.    Jelaskan pengertian studi kelayakan bisnis,tujuan dan manfaat studi kelayakan bisnis!
2.    Jelaskan hubungan studi kelayakan bisnis dengan keputusan manajemen dan sumber daya!
3.    Analisa dalam studi kelayakan bisnis
4.    jelaskan aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan bisnis
5.    pembahasan kasus lengkap aspek pasar dan pemasaran
6.    aspek teknik dan teknologi
7.    aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis
8.    Aspek legal dalam studi kelayakan bisnis

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang telah di berikan oleh dosen pengampu kepada mahasiswa dan untuk media pembelajaran bagi mahasiswa tentang studi kelayakan bisnis.

D. Manfaat

Manfaaat dari makalah ini yaitu dapat dimanfaatkan sebagai media untuk pemberian nilai tugas bagi dosen terhadap mahasiswa serta dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menambah wawasan dalam kelayakan bisnis.


BAB II

PEMBAHASAN


A.  Pengertian Studi Kelayakan Bisnis,Tujuan Dan Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan (Kasmir dan Jakfar 2012:7). Sementara Menurut Umar H (2007:5) Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian sebuah rencana bisnis yang bukan hanya menganalisis layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan, tetapi juga mengontrol kegiatan operasional secara rutin dalam rangka pencapaian tujuan serta keuntungan yang maksimal.
Dari pengertian menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa Studi kelayakan bisnis adalah pertimbangan awal yang harus dilakukan sebelum menjalankan usaha, dan untuk mengontrol kegiatan operasional agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu penting untuk itu mengetahui dan mengenal studi kelayakan bisnis: tujuan dan manfaatnya.

Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Umumnya tujuan dari studi kelayakan bisnis adalah untuk menghindari resiko kegagalan besar dari kegiatan yang tidak menguntungkan. Studi kelayakan bisnis dibuat untuk berbagai pihak, baik untuk pihak internal perusahaan maupun pihak external perusahaan. Menurut Kasmir dan Jakfar (2007) ada lima tujuan mengapa studi kelayakan perlu dilakukan sebelum melakukan sebuah proyek atau usaha, yaitu:

1.      Menghindari Resiko Kerugian
 Tujuan pertama yaitu, untuk meminimalkan risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. Kondisi masa yang akan datang tidak dapat diprediksi, sehingga perlu untuk melakukan analisis studi kelayakan untuk memperkecil resiko
2.      Mempermudah Perencanaan
    Dengan adanya ramalan untuk masa yang akan datang, maka mempermudah perencanaan. Perencanaan itu sendiri meliputi jumlah modal, waktu pelaksanaan, lokasi, cara pelaksanaan, besarnya keuntungan serta keuntungan serta bagaimana pengawasan bila terjadi penyimpangan.
3.      Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
    Perencanaan yang disusun dapat mempermudah penerapan nya, proses bisnis dapat dilakukan secara tersusun sehingga para karyawan dapat memiliki pedoman dan tetap fokus pada tujuan, sehingga rencana bisnis dapat tercapai sesuai dengan apa yang di rencanakan.
4.      Memudahkan Pengawasan
    Dengan pelaksanaan yang sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka pengawasan dalam proses bisnis akan lebih mudah. Pengawasan dilakukan, agar jalannya usaha tetap pada jalur dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
5.        Memudahkan Pengendalian
    Bila terjadi penyimpangan, akan mudah untuk memperbaikinya dan dapat langsung untuk dikendalikan sehingga tidak terlalu jauh penyimpangan yang terjadi.

MANFAAT STUDI KELAYAKAN BISNIS
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang sangat penting untuk dilakukan sebelum seseorang atau sekelompok orang memulai sebuah usaha. Beberapa manfaat studi kelayakan bisnis, antara lain:
1. Menghindari resiko kerugian
Studi kelayakan bisnis bermanfaat untuk membantu pelaku bisnis menghindari resiko kerugian. Jika pelaku bisnis melewatkan studi kelayakan bisnis dalam perencanaan bisnisnya, ia akan kesulitan untuk mengetahui apakah bisnis tersebut dapat mendatangkan keuntungan atau justru kerugian untuknya. Dengan adanya studi kelayakan bisnis, pelaku bisnis dapat menghindari resiko kerugian dengan langkah menunda atau membatalkan rencana bisnis yang mendapatkan penilaian tidak layak dalam studi kelayakan bisnis.
2. Memudahkan perencanaan bisnis
Studi kelayakan bisnis dapat membantu pelaku bisnis untuk menyusun rencana kegiatan bagi perusahaan. Studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelum bisnis dibangun akan memudahkan pelaku bisnis menentukan program perusahaan seperti apa yang dapat mendatangkan benefit lebih bagi perusahaan.
3. Memudahkan pelaksanaan bisnis
Studi kelayakan bisnis akan berguna untuk membantu pelaku bisnis merealisasikan program-program perusahaan. Pelaku bisnis dapat mengevaluasi kebijakan apa yang sekiranya akan memberikan keuntungan dan kebijakan apa yang justru akan menimbulkan kerugian.
4. Memudahkan pengawasan
Studi kelayakan bisnis memiliki banyak aspek untuk diteliti. Laporan dari berbagai aspek yang diteliti dalam studi kelayakan bisnis ini nantinya akan memudahkan pelaku bisnis untuk melakukan pengawasan pada perusahaannya. Studi kelayakan bisnis juga memudahkan pelaku pengawasan untuk memberikan data jika sewaktu-waktu dilaksanakan audit, baik secara internal maupun eksternal.
5. Memudahkan pengendalian
Studi kelayakan bisnis berguna pula untuk memudahkan proses pengendalian dalam perusahaan. Jika sewaktu-waktu terjadi gangguan, pelaku bisnis dapat dengan cepat menentukan aspek mana yang menjadi pusat dari kekacauan tersebut. Selanjutnya, pelaku bisnis dapat dengan cepat pula mengendalikan masalah yang muncul dengan mencari solusi berdasarkan studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelumnya.

B.   Hubungan studi kelayakan bisnis dengan keputusan manajemen dan sumber daya

1)        Hubungan studi kelayakan bisnis dengan manajemen
Suatu hasil studi kelayakan bisnis merupakan hasil tindak lanjut dari keputusan manajemen pada fungsi perencanaan berdasarkan informasi internal maupun ekternal.Walaupun SKB dikatakan layak,tetapi karena masih merupakan rencana dimana masih mengandung resiko kegagalan,maka diperlukan kelengkapan informasi serta kualitas analisis sebelum mengambil keputusan.
Pengambilan keputusan adalah hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu dari beberapa alternatif yang dapat dipakai dalam memecahkan suatu masalah. Mengenai tujuan dari pengambilan keputusan adalah memastikan agar tujuan organisasi dicapaidengan efektif dan efisien tanpa hambatan yang berarti.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan Pengambilan keputusan :
 a. Kondisi Internal dan Eksternal Organisasi
 b. Ketersediaan informasi
 c. Ketrampilan Pengambil keputusan
 • Tipe ketergantungan
• Tipe Eksploitatif
• Tipe tabungan
• Tipe Pemasaran
• Tipe produktif
JENIS-JENIS KEPUTUSAN
Menurut Davis, jenis keputusan terbagi atas dua buah :
 a. Keputusan terstruktur
b. Keputusan yang tidak terstruktur
2)      Hubungan Studi Kelayakan Bisnis Dengan sumber daya alam
Suatu Proyek Bisnis terutama sektor fisik, sangat terkait dengan pemanfaatan sumber daya alam. Selama tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan usaha yang sebesar-besarnya,maka akan terus muncul akibat buruk dari penyimpangan-penyimpangan dalam memanfaatkan sumber daya alam, misalnya penebangan hutan,penangkapan ikan dengan dinamit, dsbnya.
 Kaitan dengan SKB adalah bahwa pada saat melakukan studi terhadap aspek lingkungan diharapkan idelaisme peneliti terhadap pemeliharaan SDA turut memberikan andil dalam menentukan layak atau tidak layaknya rencana proyek tersebut.
Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Bisnis Semakin menggebunya suatu kegiatan bisnis, maka semakin banyak sumber daya alam yang diambil dari perut bumi akibatnya semakin berkurangnya sumber daya yang tersedia.Pertumbuhan sektor bisnis yang juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi pada suatu negara dan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Dalam SKB yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk,analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) sangat diperlukan.
Mengelola Sumber Daya Alam Yang Tidak Dapat Diperbaharui Ada beberapa aspek yang diperhatikan dalam mengelola sumber daya Alam yang tidak dapat diperbaharui yaitu :
 a. Pemanfaatan yang optimal
 b. Tingkat harga dan persediaan
 c. Ketidakpastian
 d. Faktor-faktor lain
3)      Hubungan Studi Kelayakan Bisnis dengan Sumber Daya Manusia
Suatu studi kelayakan bisnis dikatakan layak tidak layak atau gagal atau sukses pada saat direalisasikan sangat tergantung pada kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang tersedia sebagai pelaksanaannya. Oleh karena itu pada saat membuat SKB analisis terhadap pemakaian SDM dalam proyek menjadi hal yang penting termasuk sistem pengadaan dan pembinaan SDM pada saat proyek direalisasikan.
Profil Pengangguran Seorang peneliti yaitu manager yang akan meneliti tentang masalah ketenagakerjaan dapat memulai dengan mengetahui profil pengangguran.
a. Pengangguran Friksi
merupakan pengangguran yang disebabkan oleh suatu hambatan yang menyebabkan proses bertemunya penawaran dan permintaan tenaga kerja yang tidak lancar.Ketidak lancaran disebabkan karena waktu dan tempat.
b. Pengangguran Musiman
Yaitu pengangguran yang dipengaruhi oleh musim.Ada musism dimana dibutuhkan banyak tenaga kerja,pada saat menunggunya musism ini mereka dikatakan sebagaipengangguran.
c. Pengangguran Siklis
ini merupakan pengangguran yang terjadi akibat dari suatu bisnis tertentu yang mengalami siklus kehidupan pada fase kedewasaan dan penurunan.(product life cycle).
d. Pengangguran Struktural
terjadi akibat dari berubahnya struktur ekonomi sehingga tenaga kerja yang tidak dapat mengikuti perubahan itu akan tersingkir dan kalah saing,sehingga mengakibatkan pengangguran.
e. Pengangguran teknologis
Terjadi karena adanya perubahan teknologi yang semakin maju
f. Pengangguran karena kurangnya permintaan agregat
pengangguran diakibatkan oleh terjadinya kelesuan permintaan tenaga kerja dalam jangka panjang, karena permintaan barang dan jasa oleh masyarakat lesu.
Tahapan-tahapan manajemen SDM dilaksanakan suatu organisasi
a. Pengadaan
b. Pengembangan
c. Kompensasi
d. Integrasi
e. Pemeliharaan
f. Pemutusan Hubungan Kerja

C.  Analisis dalam Studi kelayakan Bisnis

Analisis kelayakan bisnis adalah proses yang menentukan apakah ide bisnis entrepreneur dapat menjadi bisnis yang sukses. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah suatu ide bisnis layak direalisasikan.  Analisis kelayakan bisnis dapat dikaji dari empat aspek utama, yaitu produk dan jasa, industry dan pasar, organisasi dan keuangan. Sementara rencana bisnis merupakan alat perencanaan yang mengubah ide bisnis menjadi kenyataan. Rencana bisnis disusun berdasarkan studi kelayakan, tetapi memberikan gambaran yang lebih komprehensif dari pada studi kelayakan.
Analisis Kelayakan Produk
Analisis ini dilakukan untuk menilai seluruh tampilan produk yang akan dikembangkan. Analisis ini juga untuk menentukan daya tarik ide suatu produk bagi calon pelanggan dan mengidentifikasi berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut Entrepreneur harus melakukan penelitian, baik primer maupun sekunder. Penelitian primer dilakukan dengan mengumpulkan data langsung dari konsumen dan menganalisisnya. Penelitian sekunder dilakukan dengan mengumpulkan data yang telah disusun pihak lain dan yang telah tersedia.
Penelitian juga dapat dilakukan dengan melakukan tes terhadap produk yaitu concept testing dan usability testing. Pada concept testing, tes dilakukan untuk mengetahui minat, hasrat dan maksud pembelian produk. Terdapat tiga maksud utama dalam concept testing, yaitu ;
1.              Memvalidasi asumsi dasar dari ide buruk
2.              Membantu pengembangan ide
3.              Mengestimasi pangsa pasar potensial dari produk
Hasil dari concept testing berupa pernyataan konsep yang mencakup hal-hal berikut ini ;
1.              Deskripsi barang atau jasa yang ditawarkan
2.              Pasar sasaran yang dimaksud
3.              Benefit dari produk atau jasa
4.             Deskripsi mengenai bagaimana produk akan diposisikan relative berbeda dibandingkan produk sejenis di pasar
5.                  Deskripsi mengenai bagaimana barang atau jasa akan dijual dan didistribusikan.
Usability testing adalah bentuk dari analisis kelayakan produk untuk mengukur kemudahan penggunaan produk dan presepsi mengenai pengalaman menggunakan produk. Entrepreneur dengan anggaran terbatas dapat meminta bantuan teman atau kolega untuk menggunakan produk, kemudian memberikan evaluasi secara tertulis maupun secara lisan.
Analisis Kelayakan Industri dan Pasar
Analisis ini dilakukan untuk menilai seluruh tampilan pasar untuk produk yang akan dikembangkan. Terdapat 3 aspek yang dikaji yaitu ; kemenarikan industry, ketepatan waktu pasar dan identifikasi ceruk pasar.
ScreenHunter_1
Untuk memahami pasar, entrepreneur sebaiknya melakukan riset primer dan sekunder. Ketepatan waktu pasar menjadi bahan kajian entrepreneur ketika akan meluncurkan produk ke pasar. Meluncurkan produk terobosan yang sama sekali baru memberikan keuntungan bagi entrepreneur yaitu dapat menetapkan standar industry, pengakuan merek dan kekuatan besar.
Identifikasi ceruk pasar merupakan langkah terakhir dalam analisis kelayakan industry. Ceruk pasar adalah tempat didalam segmen pasar yang lebih besar yang mewakili kelompok kecil dari pelanggan dengan minat serupa.
ScreenHunter_2

Analisis Kelayakan Organisasi
Analisis ini dilakukan untuk menentukan apakah bisnis yang akan dijalankan memiliki cukup keahlian manajemen, kompetensi organisasi dan suber daya untuk meluncurkan bisnis secara sukses. Aspek kecakapan manajemen menuntut entrepreneur untuk mengevaluasi kecakapan dan kemampuan tim manajemen. Penilaian ini bersifat rinci dan entrepreneur harus mengisi penilaiannya sendiri.
Analisis dari sisi kecukupan sumber daya untuk menetukan apakah usaha baru yang dikembangkan memiliki sumber daya yang cukup, yang menentukan sukses tidakya pengembangan ide buruk. hal ini juga menyangkut kualitas sumber daya yang tersedia.
ScreenHunter_3
Analisis Kelayakan Keuangan
Aspek yang dikaji dalam analisis ini adalah uang kas yang dibutuhkan untuk memulai bisnis, kinerja keuangan dari bisnis serupa dan kemenarikan keuangan secara menyeluruh dari bisnis yang akan dikembangkan.
ScreenHunter_4

D.  Aspek Pasar Dan Pemasaran Dalam Studi Kelayakan Bisnis

1)   Aspek pasar
Aspek pasar dalam studi kelayakan bisnis menjadi hal pertama yang perlu dikaji sebelum melangkah ke aspek selanjutnya.Aspek inilah yang menentukan perlu tidaknya analisa lebih lanjut pada aspek–aspek lainnya. Mengkaji aspek pasar berfungsi untuk menghubungkan manajemen suatu organisasi dengan pasar yang bersangkutan melalui informasi.Selanjutnya informasi inilah yang digunakan untuk mengindentifikasi kesempatan dan permasalahan yang berkaitan dengan pasar dan pemasaran.Dengan hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan-keputusan yang akan diambil.
Proses mengkaji aspek pasar dimulai dari menilai situasi. suatu keputusan aspek pasar harus dilandasi dengan pengertian dan pemahaman atas situasi dan perkembangan dunia usaha pada umumnya dan aspek pasar yang bersangkutan khususnya seperti:
1. Sifat Pasar
Persaingan, monopoli, bebas dan lain-lain. Jumlah produsen yang telah ada dan perkiraan penambahan. Besarnya permintaan pasar (terhadap produksi yang sejenis) dan potensi pertumbuhan. Pangsa pasar, potensi dan pertumbuhan.
2. Perilaku Konsumen
    Lapisan masyarakat pembeli;Sebab atau dorongan dan motivasi untuk membeli;Kapan dan di mana, volumenya berdasarkan musiman, atau relatif tetap. Membelinya di pasar, di toko atau di pabrik berdasarkan pesanan/agen.
3. Market Environment
Politik dan peraturan, seperti peraturan-peraturan yang akan atau sedang diberlakukan, syarat keselamatan, dan lain-lain.Sosial dan ekonomi seperti perubahan komposisi kependudukan, pekerja wanita, lokasi, nilai-nilai yang sedang menonjol.Teknologi, kemajuan aspek teknologi,adanya penemuan baru mengenai proses produksi serta peralatan yang mendukungnya.
Program Pengkajian
Program merangkum tugas-tugas yang spesifik dan memusatkan pada sasaran tunggal, seperti pengembangan suatu produk untuk mendukung suatu strategi perusahaan yang lebih besar.Contoh problem defenition beserta program pengkajian aspek pasar suatu produk dapat meliputi:

·                Segmen.
Ketentuan segment/pangsa pasar yang akan dijadikan sasaran. Identifikasi manfaat segmen pangsa pasar yang bersangkutan.
·      Pola dan Jaringan.
Sejauh mana jaringan distribusi yang direncanakan. Kemudian bagaimana pola distribusi, menggunakan sistem pengecer (retailer) dan lain-lain.
·      Promosi.
Pemilihan cara dan media promosi, lalu seberapa besar skala promosi yang akan dilakukan.
Pengumpulan Data dan Informasi
Informasi dihasilkan dari pengolahan data yang berasal dari berbagai sumber, antara lain:
1. Catatan Internal
Berasal dari catatan internal perusahaan, seperti catatan akuntansi, dan dari kegiatan pengendalian.Keuntungan data jenis ini adalah selalu siap tersedia, mudah dan cepat diperoleh, dan relevan dengan situasi perusahaan yang bersangkutan karena memberikan informasi situasi operasi yang sesungguhnya pada waktu yang lalu sampai masa kini.
2. Data Primer
    Data primer adalah data yang dikumpulkan untuk keperluan pengkajian khusus.
Proses pengumpulan, pencatatan dan jenis spesifikasinya ditentukan oleh pemakai.Metode pengumpulannya dapat dengan cara survei, penelitian (research) atau percobaan (experiment).
3. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang pengumpulan, pencatatan dan penentuan spesifikasinya dilakukan oleh bukan pemakai tetapi oleh pihak lain. Data jenis ini merupakan sumber informasi yang penting bagi pengkajian aspek pasar.
4. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder terbesar berasal dari pemerintah, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), penerbitan swasta, dan asosiasi badan usaha. Umumnya data berupa jumlah penduduk, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, besarnya pendapatan dan lain-lain.

5. Menilai Kualitas Data
Yaitu mengkaji siapa yang mengumpulkan data, bagaimana cara pengumpulan (metode apa yang dipakai), kapan dikumpulkan, dan lain sebagainya.
6. Survei Pasar
Menentukan sasaran yang menjadi proyek survei.Memilih skema sampling dan ukurannya.Menyiapkan pertanyaan.Menerima dan menyaring jawaban dari responden Analisis dan peramalan.
Penawaran dan Permintaan
1. Perincian permintaan
Perincian produk dapat diperinci menjadi area, spesifikasi produk (misalnya model yang bermutu tinggi, sedang atau rendah).
2. Permintaan masa depan dan saat ini
Permintaan saat ini dapat dikumpulkan dari catatan statistik, sedangkan untuk masa yang akan datang perlu diadakan peramalan dengan menggunakan variabel yang didasarkan pada informasi saat ini.
3. Penawaran
Dalam hal penawaran produk yang perlu diamati adalah Penawaran saat ini dan potensi di masa datang;Kapasitas produksi terpasang;Impor ataukah produk domestik.
4. Konsumen
Informasi mengenai konsumen menyangkut masalah demografi dan sosiologi yang dapat ditelusuri dari jawaban atas pertanyaan: siapakah mereka, jumlahnya, pekerjaannya dan seterusnya.
5. Kebijakan, Peraturan dan Perencanaan Pemerintah
Perencanaan, kebijakan, dan peraturan pemerintah amat besar pengaruhnya terhadap penawaran dan permintaan produk hasil proyek serta menjangkau aspek yang amat luas, seperti:Perencanaan nasional yang berkaitan dengan pembangunan fasilitas dan prasarana produksi;Peraturan pengendali impor-ekspor;Kebijakan dan peraturan aspek finansial;Pajak dan bea masuk;Kebijakan pemakaian produk dan sumber daya domestik;Rangsangan ekspor;Pemberian subsidi dan lain-lain.
Pangsa Pasar dan Persaingan
Pada bagian pangsa pasar, kita harus menentukan pangsa pasar yang ingin diraih, upaya penetrasi pasar seperti apa yang bisa dilakukan, serta komposisi marketing mix.Kemudian dari sisi persaingan, perlu dilihat tentang kondisi yang ada, apakah monopoli, setengah monopoli, atau persaingan bebas. Kemudian melakukan identifikasi perusahaan pesaing, berapa besar, kinerja pesaing serta strateginya, produk yang dihasilkan dari sisi jumlah dan kualifikasinya, ada tidak kemungkinan substitusi produk.
Dari sisi harga, struktur dan berapa sasaran total harga. Kemudian berapa besar tingkat harga produk sejenis, bagaimana tanggapan terhadap fluktuasi harga dari pesaing, serta adakah harga berubah berdasar musiman.

2)        Aspek Pemasaran
    Aspek pemasaran adalah faktor penting yang dijadikan kunci keberhasilan bagi perusahaan dalam memetakan suatu pasar. Dengan mengenali aspek tersebut, seseorang dapat melakukan studi kelayakan bisnis sehingga ia dapat menganalisa bisnis tersebut layak atau tidak untuk direalisasikan. Selain itu, dengan mengenali aspek tersebut seseorang juga dapat menganalisa kebutuhan pasar sehingga strategi pemasaran berjalan dengan sukses.
Dari apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, aspek marketing merupakan hal penting untuk diketahui. Inilah 4 aspek marketing yang penting diketahui sebelum memulai usaha.
1.Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah pembagian segmen suatu pasar berdasarkan pembeli. Pada umumnya, demografi, tingkat penghasilan, psikografis, dan kelas sosial menjadi dasar dalam melakukan segmentasi. Dengan melakukan segmentasi pasar, seseorang dapat meraih laba maksimum dan strategi pemasaran akan berjalan dengan lancar
2.Analisa Pasar dan Peramalan Permintaan
Analisa pasar merupakan hal yang cukup penting. Analisa ini akan membuat aktivitas pemasaran semakin tepat sasaran. Selain itu, Anda juga dapat lebih memahami seperti apa situasi, jenis produk, keadaan, dan bentuk promosi yang akan Anda berikan kepada konsumen
3.Analisa Pesaing
Analisa pesaing adalah salah satu hal yang cukup signifikan. Analisa ini menjadi penentu posisi produk kita dalam suatu pasar. Pesaing adalah perusahaan yang memproduksi atau memasarkan barang yang serupa atau tak jauh berbeda dengan produk kita. Kenali pesaing potensial dan pesaing umum Anda. Buatlah strategi pemasaran berdasarkan kekuatan serta kelemahan mereka. Dengan melakukan hal ini, Anda juga bisa melakukan identifikasi terhadap peluang, dan ancaman terhadap bisnis Anda.
4. Promosi
Promosi juga merupakan aspek marketing yang penting. Promosi adalah upaya dari penjual untuk menawarkan suatu produk kepada pembeli agar melakukan pembelian. Dalam melakukan promosi, Anda dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai produk, serta menggunakan kata-kata dan aksi persuasif. Anda dapat melakukan iklan, personal selling atau pun cara-cara promosi lain.

E.  Aspek Teknik Dan Teknologi

Aspek teknis menjadi bagian penting dalam studi kelayakan bisnis. Analisis teknis diperlukan untuk memastikan gagasan atau ide yang sudah dipilih tersebut layak dijalankan.Hal ini dilihat dari adanya ketersediaan lokasi, bahan, alat, teknologi (metode), keterampilan SDM, serta dana yang diperlukan guna mendukung kelancaran proses produksi, sehingga nantinya dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Studi Lokasi
Dalam menilai sebuah lokasi ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan.
  1. Perusahaan manufaktur:
    • Letak konsumen potensial atau pasar sasaran;
    • Letak bahan baku utama;
    • Sumber tenaga kerja;
    • Fasilitas transportasi;
    • Sumber daya penunjang, seperti air, listrik, keadaan udara, telepon;
    • Fasilitas untuk pabrik dan fasilitas untuk karyawan;
    • Lingkungan masyarakat sekitar;
    • Peraturan pemerintah, misalnya dalam hal kawasan dan AMDAL.
  2. Perusahaan jasa
    • Lokasi mudah dan dapat diakses konsumen;
    • Lingkungan yang mendukung usaha;
    • Kesesuaian dengan lokasi pesaing;
    • Izin lokasi dari pihak berwenang;
    • Tempat parkir yang memadai.
Tahapan pemilihan lokasi
Tahap pertama: Melihat kemungkinan wilayah mana yang akan dijadikan sebagai lokasi usaha dengan mempertimbangkan regulasi pemerintah, jenis proses produksi atau jasa yang akan menentukan spesifikasi usaha yang berhubungan dengan tenaga kerja, pengangkutan, dan lain sebagainya.
Tahap kedua: Memperhatikan pengalaman dari usaha orang lain atau pengalaman sendiri, didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan dan proses produksinya karena keduanya akan berpengaruh pada sarana angkutan, pasar, listrik, air, telepon, dan faktor lain yang dianggap penting.
Tahap ketiga: Mempertimbangkan serta menilai dampak sosial ataupun dukungan dari masyarakat di sekitar lokasi.
Metode penilaian lokasi
Metode penilaian hasil: Dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap semua faktor yang dianggap penting dalam penentuan lokasi dan diberikan bobot penilaian.
Metode perbandingan biaya: Pemilihan dilakukan dengan cara menentukan besar kecilnya perkiraan seluruh biaya pada alternatif pilihan lokasi.
Metode Analisis Ekonomi: Metode ini mempertimbangkan biaya ditambah dengan faktor intangibles yang relevan.
Studi Fasilitas Produksi
Studi fasilitas produksi meliputi studi tentang bagunan usaha, mesin atau peralatan serta tata-letaknya, teknologi dan tenaga kerja yang diperlukan.
Bangunan usaha
Perencanaan bangunan usaha terutama berkaitan dengan bahan-bahan yang diolah, proses pengolahan, penyediaan ruang pemeliharaan, masalah yang berhubungan dengan material handling, fleksibilitas, keamanan, kekuatan, dan lain-lain.
Keseluruhan faktor akan berpengaruh pada besarnya biaya yang akan dikeluarkan untuk mengadakan bangunan usaha. Bangunan usaha yang perlu diperhatikan adalah pabrik, kantor dan gudang.
Tata Letak Pabrik Perusahaan Manufaktur
Yakni penempatan fasilitas-fasilitas yang dipakai di dalam pabrik, seperti letak mesin, alat-alat produksi, lajur pengangkutan barang, dan seterusnya yang harus dikaji agar proses produksi dapat dijalankan secara efekif dan efisien.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun layout pabrik:
  • Sifat produk
  • Jenis proses produksi
  • Jenis barang serta volume produksi yang dihasilkan
  • Fleksibilitas letak fasilitas untuk mengantisipasi perubahan proses di kemudian hari
  • Aliran barang dalam proses produksi sehingga tidak saling menghambat
  • Penggunaan ruangan hendaknya selain efektif untuk bekerja, juga memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja
  • Hendaknya memperhatikan kemudahan dalam hal pemeliharaan dan pengawasan.
Tata Letak Kantor Perusahaan Manufaktur
Tata letak kantor harus dirancang dengan memperhatikan:
  • Besar kecilnya investasi
  • Kemudahan dalam berkomunikasi
  • Fleksibilitas pemakaian ruangan
  • Struktur organisasi yang diterapkan
  • Bentuk layanan yang dilaksanakan secara rutin
Tata Letak Gudang Perusahaan Manufaktur
Hal-hal yang perlu dicermati dalam penyusunan tata letak gudang antara lain:
  • Besar kecilnya nilai investasi
  • Memudahkan aktivitas bongkar muat barang
  • Fleksibel untuk memudahkan pengaturan kembali jika jumlah barang yang disimpan berkurang atau bertambah
  • Masalah keselamatan barang di gudang serta lingkungan
  • Keselamatan kerja di dalam gudang.
Tata Letak Bagi Perusahaan Jasa
Tata letak fasilitas jasa yang tersedia akan berpengaruh pada persepsi pelanggan atas kualitas suatu jasa.Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam tata letak fasilitas jasa meliputi:
  • Pertimbangan spasial
  • Perencanaan ruangan
  • Perlengkapan dan perabotan
  • Tata cahaya
  • Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis.
Beberapa faktor utama yang berpengaruh dalam disain fasilitas jasa:
  • Sifat dan tujuan perusahaan jasa itu sendiri
  • Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang di mana jasa akan ditawarkan
  • Fleksibilitas disain apabila volume permintaan yang berubah-ubah dan spesifikasi jasa yang cepat berkembang
  • Faktor estetis
  • Masyarakat dan lingkungan sekitar fasilitas jasa
  • Biaya konstruksi dan operasi serta sumber daya lain.
Pemilihan Teknologi
Pemilihan teknologi hendaknya dipertimbangkan sejak awal karena kemajuan teknologi membawa efisiensi yang tinggi pada proses produksi sekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi pula.
Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih dari satu cara sehingga teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan secara jelas.Patokan umum yang dapat dipakai misalnya dengan mengetahui seberapa jauh derajat mekanisme yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan.
Beberapa kriteria lain adalah kesesuaian dengan bahan mentah yang dipakai, keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain, kemampuan tenaga kerja dalam pengoperasian teknologi, dan kemampuan antisipasi terhadap teknologi lanjutan.
Studi Proses Produksi
Studi tentang proses produksi dapat dilakukan setelah bangunan, mesin, teknologi, dan tata letak mesin ditentukan.Kegiatan produksi umumnya dimulai dari realisasi penyediaan barang atau jasa yang telah diperkirakan atau dianggarkan dalam anggaran penjualan termasuk kualitasnya sampai bagaimana persediaannya.
Rencana Kapasitas Produksi
Kapasitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas dapat dilihat dari sisi masukan (input) atau keluaran (output).Rencana kapasitas produksi dalam SKB aspek teknis tergantung beberapa pilihan sistem, antara lain:
  1. Skala ekonomi. Kapasitas yang dipilih adalah yang memiliki biaya per unit yang paling rendah. Kelemahannya, waktu pengembalian modal berjangka panjang sehingga produk menjadi kurang fleksibel untuk disesuaikan.
  2. Focused facilities. Yaitu penyediaan produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan.
Perencanaan Jumlah Produksi
Aktivitas produksi hendaknya direncanakan dengan baik agar jumlah produksi yang dihasilkan tidak terlalu banyak atau sedikit.Faktor yang memengaruhi rencana jumlah produksi yang biasanya dijadikan pembatas jumlah yang akan dihasilkan adalah:
  • Permintaan
  • Kapasitas pabrik
  • Suplai bahan baku
  • Modal kerja
  • Peraturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya
Beberapa metode untuk perencanaan jumlah produksi antara lain adalah:
  • Metode Break-Even Point
  • Metode Marginal Cost dan Marginal Revenue
  • Metode Linier Programming
Bahan Baku dan Bahan Penolong
Studi mengenai bahan baku dan bahan penolong adalah penting untuk mengetahui apakah gagasan yang dipilih layak dari ketersediaan bahan-bahan tersebut.Kebutuhan bahan tidak terlepas dari kebutuhan produksi, dan penilaian dilakukan mulai dari banyaknya persediaan di pasar, kemudahan mendapatkannya, dalam jumlah berapa banyak, ada tidaknya kemungkinan barang substitusi, supplier, tingkat harga kebutuhan rutin usaha, dan seterusnya.
Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan barang terbagi dua, yaitu permintaannya bersifat independen dimana sifat permintaannya tidak tergantung pada produksi barang lain, dan yang bersifat dependen di mana sifat permintaannya tergantung pada jumlah produk yang dibuat.
Hal-hal pokok yang perlu dikaji dalam rangka studi kelayakan bisnis antara lain:
  • Penentuan jumlah order
  • Safety stock
  • Inventory system untuk menentukan bagaimana dan kapan pembelian dilakukan untuk mengisi persediaan
  • Materials requirement planning.

F.  Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis

Aspek Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasilan suatu proyek atau kegiatan yang telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek atau kegiatan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum/makro.
Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang membahas mengenai manajemen dan pengorganisasian dalam rangka melaksanakan proyek tertentu.
Aspek Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasilan suatu proyek/kegiatan yang telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek/kegiatan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsimanajemen secara umum/makro, yang meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan (POAC).
Adapun penjabaran dari fungsi-fungsi manajemen tersebut diatas, diuraikansebagai berikut :
1. Perencanaan
Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahuludaripada fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.Pada prinsifnya perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan sertadigunakan untuk waktu yang akan datang, sehingga perencanaan merupakanfungsi dasar bagi seluruh fungsi-fungsi manajemen.Sebelum masuk kedalam proses Perencanaan, ada baiknya memahami bagaimana bentuk-bentuk perencanaan itu sendiri. Perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut :
a. Tujuan (objective)
Merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakanuntuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu, dan diketahuioleh semua orang yang terlibat.
b. Kebijakan (Policy)
Adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.Karena kebijakan ini biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk dipahami oleh para bawahan.
c. Strategi (Strategy)
Merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Perlunyadiadakan penyesuaian disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi. Karena itu dalam membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa faktor seperti ketepatan waktu, ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan lainsebagainya.
d. Prosedur (Procedure)
Merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktumendatang. Adanya prosedur akan lebih memudahkan pelakanaan semuaaktivitas dalam organisasi.
e. Aturan (Rule)
Adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.
f. Program (Programe)
Merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugasyang disertai dengan suatu anggaran (budget); semuanya ini akan menciptakan adanya tindakan. Dalam organisasi, biasanya program dibuat dalam dua macam, yakni Program Umum dan Program Khusus. ProgramUmum meliputi seluruh organisasi, sedangkan program khusus hanyamencakup kegiatan-kegiatan dari masing-masing bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
2. Pengorganisasian
Setiap organisasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu :1.Personalia;2.Fungsi;3.Faktor-faktor fisik pengorganisasian merupakan sebuah proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan
Hubungan-hubungan yang timbul didalam organisasi dapat berbentuk :1.Hubungan Informal lebih banyak menyangkut pada hubungan manusiawi, seperti hubungan-hubungan diluar tugas/pekerjaan, dan hubungan-hubungan lain yang bersifattidak resmi. 2.Hubungan Formal Merupakan bentuk hubungan yang dilakukan dengan sengaja. Secara resmihubungan formal ini ditunjukkan didalam bagan organisasi, pedoman organisasi atau deskripsi jabatan yang ada. Dalam hubungan formal terdapat tiga hubungan dasar, yaitu :
  1. Tanggung jawab
  2. Wewenang
  3. Pertanggungjawaban                      
Pengelompokan kegiatan atau aktivitas serta tenaga kerja ke dalam bagian- bagian didalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor, yaitu :
  1. Didasarkan pada suatu angka;
  2. Didasarkan pada waktu;
  3. Didasarkan pada fungsi perusahaan;
  4. Didasarkan pada luas daerah operasi;
  5. Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan;
  6. Didasarkan pada jenis langgganan.
Setiap bentuk struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik dasar, yaitu :
a. Keseimbangan dalam organisasi
Sebuah organisasi dapat dikatakan imbang bilamana kepada masing-masing bagian/fungsi dialokasikan modal dan tenaga kerja yang sesuai dengan kontribusi yang dihasilkan guna pencapaian tujuan.
b. Fleksibel,
Merupakan kemampuan dari struktur organisasi untuk menyesuaikan diriterhadap semua perubahan-perubahan yang terjadi, seperti perubahan kegiatan, jumlah karyawan dan kemampuan kerja, formasi jabatan dansebagainya.Adapun proses pengorganisasi adalah sebagai berikut :
–  Menetapkan alokasi tenaga dan kemampuan kerja serta faktor-faktor  pendukung lainnya;
–  Penentuan dan pengelompokkan fungsi, beban kerja serta tanggung jawab bagi semua anggota organisasi;
–  Pendelegasian wewenang berdasarkan hierarki tanggung jawab dari masing-masing kelompok;
–  Menetapkan standar kerja sebagai bagian dari bentuk pertanggung jawaban.
3. Identitas Proyek (nama, bentuk, badan usaha, pelaksana, dll)
Indentitas atau merek (brand) adalah suatu identitas yang mengkomunikasikan suatu janji dari manfaat yang diberikan suatu manajemen perusahaan. Identitas merek diciptakan dari salah satu atau elemen-elemen berikut: nama, logo, simbol, warna, jenis huruf, desain kemasan, dan desain atau penampakan produk itu sendiri. Ornament bintang tiga Mercedes Benz adalah bagian dari identitas merek Mercedes, sama seperti bintang lima pada sepasang sepatu olah raga adalah identitas merek dari Converse, suatu perusahaan sepatu atletik yang telah malang melintang lebih dari 75 tahun di pasar. Nama perusahaan bisa saja menjadi suatu merek. Merek perusahaan sering dianggap sebagai merek yang memayungi atau sebagai bendera. IBM, Intel, dan Sony adalah contohnya.
Identitas produk adalah suatu identitas yang diciptakan intuk individu produk atu lini produk. Marlboro, Tide, Jello adalah contoh dari merek produk. Sebagian besar masyarakat mengenal uji rasa mata tertutup. Coca-cola, Pepsi cola, dimana konsumen yang ditutup matanya menunjukkan pilihan yang kuat atas produk Pepsi. Akan tetapi, ketika label merek yang sebenarnmya ditunjukkan, 65 persen konsumen menyatakan dirinya cenderung memilih Coca-cola. Ini merupakan indikasi yang jelas tentang nilai dari sekitar produk. Tidak diragukan bahwa sekitar produk (product surround) adalah penentu utama keberhasilan pengiklanan. Ketika suatu perusahaan membeli perusahaan lain, seperti pasa kasus Ford dan Jaguar, sering sekali terbukti bahwa nilai dari akuisisi bukanlah pada asset nyata yang muncul pada neraca perusahaan, seperti nilai asset pabrik dan peralatan, melainkan nama merek milik perusahan yang diakuisisi.
Juga telah menjadi fakta bahwa nama merek mulai diabaikan, dimulailah apa yang dinamakan sebagai peluncuran komuditas (commodity slide). Hal ini disebabkan karena karakteristik fisik suatu prosuk menjadi semakin sulit dibedakan dan semakin mudah ditiru. Ketika suatu produk berada dalam kategori peluncuran, keputusan pembelian cenderung dibuat berdasarkan harga atau ketersediaan.
4. SDM
SDM sebagai salah satu unsur penunjang organisasi, dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut personil, tenagakerja, pekerja/karyawan); atau potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya; atau potensi yang merupakan asset & berfungsi sebagai modal non-material dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi
Pada organisasi yang masih bersifat tradisional, focus terhadap SDM belum sepenuhnya dilaksanakan. Organisasi tersebut masih berkonsentrasi pada fungsi produksi, keuangan, dan pemasaran yang cenderung berorientasi jangka pendek. Mengingat betapa pentingnya peran SDM untuk kemajuan organisasi, maka organisasi dengan model yang lebih moderat menekankan pada fungsi SDM dengan orientasi jangka panjang.
Mengelola SDM dieraglobalisasi bukan merupakan hal yang mudah. Oleh karena itu, berbagai macam suprastruktur dan infrastruktur perlu disiapkan untuk mendukung proses terwujudnya SDM yang berkualitas. Perusahaan yang ingin tetap eksis dan memiliki citra positif dimata masyarakat tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas SDM-nya. Oleh karena itu peran manajemen sumberdaya manusia dalam organisasi tidak kecil,bahkan sebagai sentral pengelola maupun penyedia SDM bagi departemen lainnya. Manajemen sumberdaya manusia dapatd iartikansebagai kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat (Flippo, 1996). Atau dengan kata lain, secaralugas MSDM dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan SDM dalam upaya mencapai tujuan individual maupun organisasional.



G. Aspek legal dalam studi kelayakan bisnis

Penilaian aspek ini penting dilakukan sebelum proyek terlanjur diberhentkan oleh pihak-pihak yang berwajib karena dianggap beroperasi secara legal atau menghadapi protes masyarakat yang menganggap bahwa proyek/bisnis yang dibangun melanggar norma kemasyarakatan. Dalam aspek yuridis yang perlu dilihat dari sisi :
·Who (siapa pelaksana proyek)
·What (proyek apa yang dibuat)
·Where (dimana proyek dibuat)
·When (kapan proyek akan dilaksanakan)
·How (bagaimana proyek dilaksanakan)
Siapa pelaksana Proyek Siapa pelaksana dapat didekati dengan dua macam:
A. Badan Usaha Individu yang terlibat sebagai decision makers Beberapa bentuk yuridis perusahaan:
-Perusahaan perorangan, merupakan perusahaan yang dikelola oleh seseorang.
Di satu pihak dia memperoleh semua keuntungan perusahaan,disisi lain dia jugamenanggung semua resiko yang timbul dari kegiatan perusahaan.
-Firma (Fa), suatu bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan nama bersama.
 Semua anggota mempunyai tanggung jawab sepenuhnya. Bila perusahaan memperoleh untung dibagi bersama tapi bila menderita rugi ditanggung bersama pula.
-Perseroan Komanditer (CV), merupakan suatu persekutuan oleh beberapa orang yang masing-masing menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah tertentu (tidakselalu sama) Anggota ada 2 macam ada yang aktif dan ada yang pasif.
-Perseroan Terbatas (PT), bentuk perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham. Makin banyak saham yang dimiliki makin besar andilnya dan kedudukannya dalam perusahaan tersebut.
-Koperasi, merupakan bentuk badan usaha yang bergerak dibidang ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang bersifat murni pribadi dan tidak dapat dialihkan
a.Identitas pelaksana :
-Kewarganegaraan, hal iniperlu diketahui karena berkaitan dengan prosedurpinjaman.
-Informasi Bank, perlu diketahui apakah anggota perusahaan sponsor proyek adalah debitur bank lain. Jika ya apakah ada keterlibatan lain.
-Keterlibatan pidana dan perdata, perlu diketahui apakah pelaksana proyek tengah terlibat dalam suatu tindakan yang dapat menimbulkan gugatan ataupun tuntutan.
-Hubungan keluarga, jika terdapat hubungan suami istri, keluarga sebagai individu yang terlibat dalam proyek, perlu diselidiki bagaimana kebijaksanaan pengelolaan yang digunakan.
b.  Proyek apa yang dilaksanakan
-Bidang usaha yang dibangun harus sesuai dengan anggaran dasar perusahaan.
-Fasilitas
-Gangguan Lingkungan
-Pengupahan
c.  Dimana proyek dilaksanakan
-Perencanaan wilayah
-Status tanah
d. Waktu / pelaksanaan,
 disamping waktu operasional, perlu dilihat pula waktu yang berkaitan dengan perizinan. Semua perizinan masih berlaku/tidak.
e. Bagaimana Cara Melaksanakan Proyek

B. Aspek hukum bertujuan untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dokumen-dokumen yang dimiliki
1) Bentuk-bentuk badan usaha:
 a) Perusahaan Perorangan;
b) Firma (Fa);
c) Perseroaan Komonditer (CV);
d) Perseroaan Terbatas (PT);
e) Perusahaan Negara;
f) Perusahaan Daerah;
g) Yayasan;
h) Koperasi.
2) Bukti Diri
Bukti diri adalah identitas diri para pemilik usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan setempat yang dikenal Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Tanda Daftar Perusahaan (TDP): Tanda Daftar Perusahaan (TDP) harus dimiliki setiap perusahaan sesuai dengan bidang usaha masing-masing.Departemen yang mengeluarkan TDP adalah Departemen Perindustrian dan Perdagangan.Pengurusan TDP pada saat pengurusan akta pendirian perusahaan
3) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perlu dimiliki pengusaha. NPWP dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.Pentingnya NPWP agar setiap usaha yang dijalankan akan memberikan penghasilan kepada pemerintah.
4) Izin-Izin Perusahaan Izin-izin yang dimiliki sesuai dengan jenis bidang Usaha
a)  Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), bagi usaha yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian;
b)  Surat Izin Usaha Industri (SIUI), bagi usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian;
c)   Izin usaha tambang dari Departemen Pertambangan;
d) Izin usaha perhotelan dan pariwisata dari Departemen pariwisata pos dan Telekomunikasi;
e)   Izin usaha farmasi dan rumah sakit dari Departemen Kesehatan;
f)   Izin usaha peternakan dan pertanian dari Departemen Pertanian;
g) Dan lain-lain.
5) Keabsahan Dokumen Lainnya.
Dokumen lainnya yang perlu ditelitikeabsahannya,yaitu:
a) Status hukum tanah;
b) Kendaraan;
c) Surat-surat dan sertifikat lainnya yang dianggap perlu.
Aspek hukum mengkaji tentang legalitas suatu proyek atau bisnis yang akan dibangun atau dioperasikan. Setiap proyek atau bisnis yang akan didirikan dan dibangun di wilayah tertentu harus memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut.


BAB III

PENUTUP


A. Kesimpulan

  • Studi kelayakan bisnis adalah pertimbangan awal yang harus dilakukan sebelum menjalankan usaha, dan untuk mengontrol kegiatan operasional agar mendapatkan keuntungan yang maksimal.
  • Umumnya tujuan dari studi kelayakan bisnis adalah untuk menghindari resiko kegagalan besar dari kegiatan yang tidak menguntungkan. Studi kelayakan bisnis dibuat untuk berbagai pihak, baik untuk pihak internal perusahaan maupun pihak external perusahaan.
  • Suatu hasil studi kelayakan bisnis merupakan hasil tindak lanjut dari keputusan manajemen pada fungsi perencanaan berdasarkan informasi internal maupun ekternal.Walaupun SKB dikatakan layak,tetapi karena masih merupakan rencana dimana masih mengandung resiko kegagalan,maka diperlukan kelengkapan informasi serta kualitas analisis sebelum mengambil keputusan.
  • Pengambilan keputusan adalah hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu dari beberapa alternatif yang dapat dipakai dalam memecahkan suatu masalah. Mengenai tujuan dari pengambilan keputusan adalah memastikan agar tujuan organisasi dicapaidengan efektif dan efisien tanpa hambatan yang berarti.
·         Analisis kelayakan bisnis adalah proses yang menentukan apakah ide bisnis entrepreneur dapat menjadi bisnis yang sukses. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah suatu ide bisnis layak direalisasikan.  Analisis kelayakan bisnis dapat dikaji dari empat aspek utama, yaitu produk dan jasa, industry dan pasar, organisasi dan keuangan. Sementara rencana bisnis merupakan alat perencanaan yang mengubah ide bisnis menjadi kenyataan. Rencana bisnis disusun berdasarkan studi kelayakan, tetapi memberikan gambaran yang lebih komprehensif dari pada studi kelayakan.
  • Aspek pasar dalam studi kelayakan bisnis menjadi hal pertama yang perlu dikaji sebelum melangkah ke aspek selanjutnya.Aspek inilah yang menentukan perlu tidaknya analisa lebih lanjut pada aspek–aspek lainnya.
  • Aspek pemasaran adalah faktor penting yang dijadikan kunci keberhasilan bagi perusahaan dalam memetakan suatu pasar. Dengan mengenali aspek tersebut, seseorang dapat melakukan studi kelayakan bisnis sehingga ia dapat menganalisa bisnis tersebut layak atau tidak untuk direalisasikan.
  • Aspek teknis menjadi bagian penting dalam studi kelayakan bisnis. Analisis teknis diperlukan untuk memastikan gagasan atau ide yang sudah dipilih tersebut layak dijalankan.Hal ini dilihat dari adanya ketersediaan lokasi, bahan, alat, teknologi (metode), keterampilan SDM, serta dana yang diperlukan guna mendukung kelancaran proses produksi, sehingga nantinya dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
  • Aspek Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasilan suatu proyek atau kegiatan yang telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek atau kegiatan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum/makro.

B. Saran

Dengan  berakhirnya penulisan  makalah ini saya selaku penulis menyarankan kepada seluruh partisipan yang telah mau berpartisipasi dalam membaca dan mendiskusikan makalah ini ketika anda hendak berusaha atau membuka suatu usaha harus memiliki pengetahuan tentang studi kelayakan bisnis agar bisnis atau usaha yang dijalankan dapat di analisa baik dan buruknya demi keberlangsungan bisnis tersebut.





Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel