LAPORAN PERLINDUNGAN TANAMAN
Minggu, 24 Mei 2020
Edit
LAPORAN PRAKTIKUM
PERLINDUNGAN TANAMAN PADA TANAMAN HORTIKULTURA
DISUSUN OLEH
NAMA : WAYAN ARDI ADNYANA
STAMBUK : 218-301-015
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAKIDENDE
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Organisme penganggu
tanaman (OPT) merupakan faktor pembatas produksi tanaman di Indonesia baik
tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan. Organisme pengganggu tanaman
secara garis besar dibagi menjadi tiga yaitu hama, penyakit dan gulma.
Organisme pengganggu tanaman merupakan salah satu penghambat produksi dan
penyebab ditolaknya produk tersebut masuk ke suat negara, karena dikawatirkan
akan menjadi hama baru di negara yang ditujunya. Berdasarkan pengalaman, masih
adanya permasalahan OPT yang belum tuntas penanganannya dan perlu kerja keras
untuk mengatasinya dengan berbagai upaya dilakukan, seperti lalat buah pada
berbagai produk buah dan sayuran buah dan virus gemini pada cabai. Selain itu,
dalam kaitannya dengan terbawanya OPT pada produk yang akan diekspor dan
dianalis potensial masuk, menyebar dan menetap di suatu wilayah negara, akan
menjadi hambatan yang berarti dalam perdagangan internasional.
Hama tanaman merupakan salah satu kendala bagi petani dalam kegiatan budidaya
tanaman. Karena banyak petani yang gagal panen gara-gara serangan hama yang
semakin merajalela. Akibat serangan hama tersebut membuat tanaman mati dan
petani mengalami kerugian. Seperti halnya tanaman, tentu saja tidak lepas dari
serangan hama. Hama yang menyerang tanaman terong ini banyak jenisnya,
mulai dari golongan ulat, lalat, dan
juga kutu. Untuk mengenal Iebih jauh tentang jenis-jenis hama pada tanaman ,
maka pada maka para petani harus memiliki pengetahuan mengenai dasar-dasar
dalam pertanian sehingga dapat mengenali hama serta memberikan suatu solusi
dari dampak yang di timbulkan oleh hama yang menyerang.
Kerusakan oleh hama/serangga dapat di bagi menjadi 2 bagian yaitu
kerusakan langsung dan tidak langsung. Kerusakan langsung terdiri dari konsumsi
bahan yang di simpan oleh serangga, kontaminasi oleh serangga dewasa, pupa,
larva, kulit telur, dan bgian tubuh lainnya, sedangkan serangan tidak langsung
adalah timbulnya panas akibat metabolisme serta bekembangnya microba- microba
lainya.
Dalam pertanian Hama dikenal sebagai
hewan yang merugikan kepentingan manusia, dan sangat merugikan tanaman
sehingga menurunkan tingkat produksi hasil panen tanaman. Apabila hama itu
merugikan,maka serangga yang menggangu dana atau merusak tanaman baik secara ekonomis maupun estetis. Definisi hama
itu tidak harus di hubungkan dengan pengendaliannya sehingga merugikan tanaman
kecil. Kesemua tindakan tersebut tersebut perlu mendapatkan perhatian yang
sama. Karen jika tidak demikian, maka segi yang kurang mendapatkan perhatian
akan menjadi faktor pemberantasan Termasuk penyakit pada tanaman hama
Petani sebagai pelaku
utama kegiatan pertanian sering menggunakan pestisida sintetis terutama untuk
hama dan penyakit yang sulit dikendalikan, seperti penyakit yang disebabkan
oleh virus dan patogen tular tanah (soil borne pathogens). Untuk
mengendalikan penyakit ini petani cenderung menggunakan pestisida sintetis
secara berlebihan sehingga menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan dan
lingkungan. Hal ini dilakukan petani karena modal yang telah dikeluarkan cukup
besar sehingga petani tidak berani menanggung resiko kegagalan usaha taninya.
2. MANFAAT PRAKTIKUM
1. Menambah pengetahuan Mahasiswa mengenai Hama tanaman
2. Mengetahui bagian- bagaian tanaman
yang di serang hama
3. Memberikan pengetahuan mengenai gejala-gejala
penyerangan hama
4. Mengetahui berbagai macam hama pada
tanaman
5. Menambah pengetahuan mahasiswa
tentang bagaimana cara pengendalian hama
3.
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa yang mengikuti proses
praktek dapat mengetahui tentang Hama yang
tedapat pada tanaman pertanian
2. Menambah ilmu pngetahuan mengenai
kerusakan yang di akibatkan hama terhadap tanaman
3. Agar menambawah wawasan para mahasiswa agar dapat pengenali macam-macam
jenis hama tanaman.
4. Agar mahasiswa memahami bagaimana
langkah awal dalam pengendalian hama
5. Mengetahui betapa pentingnya Pengendalian hama
pada tanaman
4.
LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
Praktikum
ini di laksanakan di perkebunan tanaman holtikultura dari salah satu warga Desa
Linonggasai kecamatan wonggeduku kabupaten konawe provinsi Sulawesi tenggara
Waktu pelaksanaan praktikum ini yaitu pada
hari minggu tanggal 20 oktober 2019
mulai dari pukul 07.00 wita sampai selesai
BAB II
POKOK BAHASAN/TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengenalan Hama Tumbuhan Dari Gejala
Yang Nampak Pada Tumbuhan Dan Keberadaan
Hama
Berbagai usaha di bidang
pertanian telah dilakukan secara simultan seperti pemakain jenis ungul,
pengairan yang cukup, pengerjaan tanah serta pemeliharaan tanaman yang memenuhi
persyaratan dan pemberantasan hama penyakit tumbuhan. Pelaksanaan
program pengendalian hama terpadu (Integreted Pest Management)
merupakan langkah yang sangat strategis dalam kerangka tuntutan masyarakat
dunia terhadap berbagai produk yang aman dikonsumsi, menjaga kelestarian
lingkungan, serta pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan yang
memberikan manfaat antar waktu dan antar generasi. Salah satu komponen
pengendalian hama terpadu (PHT) yang sesuai untuk menunjang pertanian
berkelanjutan pembangunan pertanian secara hayati karena pengendalian ini lebih
selektif (tidak merusak organisme yang berguna dan manusia) dan lebih
berwawasan lingkungan. Pengendalian hayati berupaya memanfaatkan pengendali
hayati dan proses-proses alami.
Aplikasi
pengendalian hayati harus kompatibel dengan peraturan (karantina), pengendalian
dengan jenis tahan, pemakaian pestisida dan lain-lain. Berbagai kendala yang
menyangkut komponen hayati antara lain adalah adanya kesan bahwa cara
pengendalian hayati lambat kurang diminati. Oleh karena itu terasa pentingnya
suatu komitmen untuk menentukan suatu gerak terpadu melalui konsep pengendalian
hayati yang menguntungkan dan berkelanjutan dalam pemanfaatannya.
Serangan organisme yang
dapat menggangu pertumbuhan tanaman dan dan mengakibatkan kerusakan pada
tanaman maupun kerusakan ekonomi. Hama dari jenis serangga dan penyakit
merupakan kendala yang dihadapi oleh petani yang selalu menggangu perkembangan
tanaman budidaya dan hasil produksi tanaman, hama dan penyakit sangat merusak
merusak merusak bagian suatu tanaman, sehingga tanaman akan layu bahkan mati.
Yang dimaksud dengan
hama ialah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman yang diusahakan
manusia. Apabila asalnya bukan dari binatang gangguan itu akan disebut
penyakit, misalnya gangguan dari virus, bakteri, jamur, tumbuh- tumbuhan yang
bertingkat rendah atau yang sedikit lebih tinggi, kekurangan unsur-unsur
makanan dan lain-lainnya (Pracaya, 1992). Pada umumnya masih banyak petani yang
belum tahu jelas mengenai perbedaan hama dan penyakit, sehingga pada waktu akan
memberantas hama keliru dengan mengatakan bahwa itu penyakit. Akibatnya, obat
yang digunakan bisa keliru, misalnya memberantas ulat dengan fungisida
(pestisida yang seharusnya digunakan untuk pengendalian jamur) maka dari itu petani
perlu melakukan pengenalan terhadap hama
Karena keberadaanya
yang tidak disenangi oleh petani maka
pemakan tanaman itu kemudian diberi istilah hama. Jadi, istilah hama merupakan
istilah yang berorientasi kepada kepentingan manusia, bukan lagi istilah
ekologik. Tentunya pembatasan pengertian tersebut juga berarti bahwa tidak
semua herbivora yang ada di agroekosistem adalah hama.
B. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1.
LOKASI
PRAKTIKUM
Praktikum ini di laksanakan di perkebunan
tanaman holtikultura dari salah satu warga Desa Linonggasai kecamatan
wonggeduku kabupaten konawe provinsi Sulawesi tenggara
2.
WAKTU PRAKTIKUM
Waktu pelaksanaan praktikum ini yaitu pada hari
minggu tanggal 20 oktober 2019 mulai
dari pukul 07.00 wita sampai selesai.
3.
BAHAN DAN ALAT
·
Lembar
catatan dan alat tulis
·
Kamera
(boleh kamera HP/Ponsel)
1.
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.
HASIL PENGAMATAN
1.
Pengamatan pada tanaman terong
Tabel
pengamatan hama/serangga pada tanaman terong
No
|
Nama
serangga (nama lokal/nama latin)
|
Gejala/tanda
serangan dari komoditas
|
Kepadatan
intensitas serangan
|
Lokasi
temuan dan karakteristik lokasi
|
Status
serangga
|
Cara
pengendalian yang telah dilakukan
|
Keterangan
(kearifan lokal)
|
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
1
|
Kutu daun (Aphidoidea)
|
daun
keriting dan pertumbuhan terhambat
|
Sedikit
|
Di bagian
bawah daun
|
Hama
endemik
|
Penyemprotan
insektisida
|
|
2
|
Serangga
penggerek daun dan buah terong (Leucinodes orbonalis)
|
Kerusakan
pada pucuk daun
|
Sedikit
|
Bagian pucuk daun
|
Hama endemik
|
Penyemprotan
insektisida
|
|
3
|
Kumbang hadda (epilachna
dodecostigma)
|
Melubangi
daun hingga mongering
|
Sedikit
|
Permukaan
daun
|
Hama endemik
|
Penyemprotan insektisida
|
|
4
|
Belalang (caelifera)
|
Meguranggi luas daun
|
Sedikit
|
Permukaan daun dan batang
|
Hama endemik
|
Penyomprotan pestisida organik
|
|
5
|
Ulat (genus spodoptera SP)
|
Menyerang daun bagian bawah
|
Sedikit
|
permukaan daun
|
Hama endemik
|
Penyomprotan
|
|
Table
pengamatan penyakit pada tanaman terong
No
|
Nama penyakit (nama lokal-umum); patogen penyebabnya
(lokal-latin)
|
Gejala/tanda serangan dari komoditas
|
Kepadatan/intensitas serangan
|
Lokasi
Temuan dan karakteristik lokasi
|
Status pathogen
|
Cara pengendalian
yang telah di lakukan
|
Ketarangan (kearifan lokal)
|
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
1
|
Bercak daun (Cercospora capsici)
|
bercak cokelat kehitaman pada
permukaan daun
|
Sedikit
|
Di permukaan daun
|
Cendawan Cercospora sp
|
penyemprotan fungisida
|
|
2
|
Penyakit
virus kuning
|
Daun
berwarna kuning keseluruhan pada permukaan daun
|
Sedkit
|
Di
seluruh permukaan daun
|
|
Penyomprotan
fungisida
|
|
3
|
Daun berlubang
|
Daun berlubang lubang pada
permukaan daun
|
Relatif
|
Di seluruh permukaan daun
|
|
Penyomprotan fungisida
|
|
4
|
Bercak putih
|
Berlubang kecil disertai warna
putih pada daun
|
Relatif
|
Dipermukaan daun
|
|
Penyomprotan fungisida
|
|
5
|
Karat putih
|
Menginfeksi batang daun
|
sedikit
|
Pada daun
|
endemik
|
Melakukan penyemprotan fungisida
|
|
2.
PENGAMATAN PADA TANAMAN GAMBAS
Tabel
pengamatan hama/serangga pada tanaman gambas
No
|
Nama
serangga (nama lokal/nama latin)
|
Gejala/tanda
serangan dari komoditas
|
Kepadatan
intensitas serangan
|
Lokasi
temuan dan karakteristik lokasi
|
Status
serangga
|
Cara
pengendalian yang telah dilakukan
|
Keterangan
(kearifan lokal)
|
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
1
|
Kumbang/oteng-oteng (epilachna
sparsa)
|
Ditandai dengan daun tanaman yang
Nampak berlubang-lubang
|
Relatif
|
Dipermukaan daun
|
|
Penyemprotan insektisida
|
|
2
|
Trips/tomket (trips sp)
|
Bunga yang terserang tanaman akan
mongering dan rontok
|
Sedikit
|
Dibawah daun
|
|
Penyemprotan insektisida
|
|
3
|
Ulat buah ( luffa acutangula)
|
Buah gambas yang terserang ulat
akan rusak dibagian dalam
|
Relatif
|
Pada bagian dalam buah gambas
|
|
Penyemprotan insektisida
|
|
4
|
Lalat buah (tephritidae)
|
Bunga gambas akan mengalami
kerontokkan
|
Sedikit
|
Pada bunga gambas
|
|
Penyemprotan insektisida
|
|
5
|
Lalat penggorok daun (liriomyza
huidobrensis)
|
Di tandai adanya bintik bintik
putih dan alur korokan yang ditandai bercak putih
|
Sedikit
|
Atas permukaan daun
|
|
Penyomprotan insektisida
|
|
Table
pengamatan penyakit pada tanaman gambas
No
|
Nama penyakit (nama lokal-umum); patogen penyebabnya
(lokal-latin)
|
Gejala/tanda serangan dari komoditas
|
Kepadatan/intensitas serangan
|
Lokasi
Temuan dan karakteristik lokasi
|
Status pathogen
|
Cara pengendalian
yang telah di lakukan
|
Ketarangan (kearifan lokal)
|
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
1
|
Buah kerdil
|
Serangan
hama dan penyakit
|
sedikit
|
Pada buah
gambas
|
Gulma
|
Penyemprotan
pestisida
|
|
2
|
Busuk buah
|
Serangan
hama dan penyakit
|
sedikit
|
Pada buah
gambas
|
|
Penyemprotan
pestisida
|
|
3
|
Bercak daun
|
Bercak putih kekuningan pada permukaan
daun
|
sedikit
|
Di seluruh permukaan daun
|
|
Penyemprotan pestisida
|
|
4
|
Daun berlubang
|
Daun berlubang lubang pada
permukaan
|
relatif
|
Di seluruh permukaan daun
|
|
Penyemprotan pestisida
|
|
5
|
Daun layu
/ mati
|
Daun mengunng kecoklatan
|
sedikit
|
Di seluruh permukaan daun
|
|
Penyemprotan pestisida
|
|
3.
3. PENGAMATAN PADA TANAMAN KACANG PANJANG
Tabel
pengamatan hama/serangga pada tanaman kacang panjang
No
|
Nama
serangga (nama lokal/nama latin)
|
Gejala/tanda
serangan dari komoditas
|
Kepadatan
intensitas serangan
|
Lokasi
temuan dan karakteristik lokasi
|
Status
serangga
|
Cara
pengendalian yang telah dilakukan
|
Keterangan
(kearifan lokal)
|
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
1
|
Kutu daun (aphidoidea)
|
Daun yang terserang akan
bercak-bercak
|
Relative
|
Permukaan daun
|
|
Penyemprotan insektisida
|
|
2
|
Belalang (caelifera)
|
Menyerang dan memakan daun tanaman
kacang panjang sehingga permukaan daun menjadi berlubang
|
Sedikit
|
Pada batang tanaman kacang panjang
|
|
Penyemprotan insektisida
|
|
3
|
Lalat buah (tephritidae)
|
Menghisap sari bunga pada tanaman
kacang
|
Sedikit
|
Pada permukaan daun kacang
|
|
Penyemprotan insektisisda
|
|
4
|
Ulat jengkal (chysodeixis
chalcites)
|
Memakan daun tanaman
|
Relative
|
Permukaan daun
|
|
Penyemprotan insektisida
|
|
5
|
Semut merah (solenopsis)
|
Mengganggu tanaman dengan cara
meletakkan telur pada batang dan daun tanaman
|
Sedikit
|
Pada batang tanaman
|
|
Penyemprotan insektisisda
|
|
Table
pengamatan penyakit pada tanaman kacang panjang
No
|
Nama penyakit (nama lokal-umum); patogen penyebabnya
(lokal-latin)
|
Gejala/tanda serangan dari komoditas
|
Kepadatan/intensitas serangan
|
Lokasi
Temuan dan karakteristik lokasi
|
Status patogen
|
Cara pengendalian
yang telah di lakukan
|
Ketarangan (kearifan lokal)
|
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
1
|
Daun
menguning
|
Bercak
kuning pada permukaan daun kacang panjang
|
Banyak
|
Permukaan
daun tanaman
|
|
Penyemprotan
fungisida dan membuang bagian daun yang terserang
|
|
2
|
Bercak
daun
|
Bercak
putih bergaris garis pada daun tanaman kacang panjang
|
Relatif
|
Permukaaan
daun tanaman
|
|
Penyemprotan
fungisida
|
|
3
|
Daun berlubang
|
Daun berlubang lubang
|
Relatif
|
Pada permukaan daun tanaman
|
|
Penyemprotan fungisida
|
|
4
|
Hawar daun
|
Bercak kecil berwarna kuning atau
cokelat kebahasan
|
Relatif
|
Keseluruhan Permukaan daun tanaman
|
|
Penyemprotan fungisida
|
|
5
|
Daun mengkrut
|
Pemucatan tulang daun pada daun
daun muda sehingga daun mengkrut dan bergelobang dan permukaan daun menjadi
tidak merata
|
Banyak
|
Keseluruhan permukaan daun
|
|
Penyemprotan fungisida
|
|
4. PENGAMATAN PADA TANAMAN CABAI
Tabel pengamatan
hama/serangga pada tanaman Cabai
No
|
Nama
serangga (nama lokal/nama latin)
|
Gejala/tanda
serangan dari komoditas
|
Kepadatan
intensitas serangan
|
Lokasi
temuan dan karakteristik lokasi
|
Status
serangga
|
Cara
pengendalian yang telah dilakukan
|
Keterangan
(kearifan lokal)
|
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
1
|
Belalang
(caelifera)
|
Memakan
daun tanaman
|
Relative
|
Pada
batang tanaman
|
|
Penyemprotan pestisida
|
|
2
|
Walang
sangit (leptocorisa pratorius)
|
Merusak
tanaman dengan cara meletakkan telurnya dibagian bawah daun
|
Relative
|
Pada permukaan daun
|
|
Penyemprotan pestisida
|
|
3
|
Laba laba (araneae)
|
Serangga
yang menangkap serangga kecil
|
Sedikit
|
Pada permukaan daun
|
|
Penyemprotan pestisida
|
|
4
|
Lalat buah (tephritidae)
|
Menghisap sari bunga
|
Relative
|
Permukaan daun
|
|
Penyemprotan pestisida
|
|
5
|
Kumbang (coleopteran) hitam (
|
Memakan daun tanaman
|
Relative
|
Permukaan daun
|
|
Penyemprotan pestisida
|
|
Table
pengamatan penyakit pada tanaman cabai
No
|
Nama penyakit (nama lokal-umum); patogen penyebabnya
(lokal-latin)
|
Gejala/tanda serangan dari komoditas
|
Kepadatan/intensitas serangan
|
Lokasi
Temuan dan karakteristik lokasi
|
Status patogen
|
Cara pengendalian
yang telah di lakukan
|
Ketarangan (kearifan lokal)
|
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
1
|
Daun bergelombang/keriting
|
Permukaan daun yang bergelombang
sehingga daun menggulung
|
Relative
|
Seluruh permukaan daun
|
|
Penyemprotan insektisida
|
|
2
|
Daun menguning
|
Seluruh permukaan daun berwarna
kuning
|
Relative
|
Seluruh permukaan daun
|
|
Penyemprotan insektisida
|
|
3
|
Bercak putih
|
Terdapat bercak putih dan bergaris
pada daun
|
Relative
|
Diatas permukaan daun
|
|
Penyemprotan insektisida
|
|
4
|
Busuk buah
|
Buah cabai berwarna cokelat
|
Sedikit
|
Keseluruhan pada tanaman cabai
|
|
Penyemprotan insektisida
|
|
5
|
Tanaman kerdil
|
Tanaman tidak berkembang baik
sehingga ukurannya tidak normal
|
relatif
|
Keseluruhan daun
|
|
Penyemprotan insektisida
|
|
5. PENGAMATAN PADA TANAMAN BAYAM
Tabel pengamatan hama/serangga pada
tanaman bayam
No
|
Nama
serangga (nama lokal/nama latin)
|
Gejala/tanda
serangan dari komoditas
|
Kepadatan
intensitas serangan
|
Lokasi
temuan dan karakteristik lokasi
|
Status
serangga
|
Cara
pengendalian yang telah dilakukan
|
Keterangan
(kearifan lokal)
|
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
1
|
Kumbang
daun (epilachna sparsa)
|
Memakan
daun pada tanaman
|
Sedikit
|
Permukaan
daun
|
|
Penyemprotan
pestisida
|
|
2
|
Laba laba
(araneae)
|
Menangkap
serangga kecil
|
Sedikit
|
Dibagian batang
|
|
Penyemprotan
pestisida
|
|
3
|
Ulat gerayak (spodoptera)
|
Memakan
daun sehingga daun berlubang
|
Banyak
|
Dibawah daun
|
|
Penyemprotan
pestisida
|
|
4
|
Jangkrik (grylidae)
|
|
Sedikit
|
Bagian daun
|
|
Penyemprotan
pestisida
|
|
5
|
Ulat batang (lepidoptera cossidae)
|
Merusak bagian dalam batang tanaman
bayam
|
Relative
|
Dalam batang
|
|
Penyemprotan
pestisida
|
|
Table pengamatan
penyakit pada tanaman bayam
No
|
Nama penyakit (nama lokal-umum); patogen penyebabnya
(lokal-latin)
|
Gejala/tanda serangan dari komoditas
|
Kepadatan/intensitas serangan
|
Lokasi
Temuan dan karakteristik lokasi
|
Status pathogen
|
Cara pengendalian
yang telah di lakukan
|
Ketarangan (kearifan lokal)
|
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
1
|
Daun berlubang
|
Permukaan
daun yang berlubang-lubang
|
Banyak
|
Permukaan daun
|
|
Penyemprotan pestisida
|
|
2
|
Daun menguning
|
Daun
berwarna kuning keseluruhan
|
Relative
|
Keseluruhan daun
|
|
Penyemprotan pestisida
|
|
3
|
Busuk batang
|
Batang yang membusuk disebabkan
oleh ulat
|
Sedikit
|
Bagian dalam batang
|
|
Penyemprotan pestisida
|
|
4
|
Bercak putih
|
Ditandai adanya bercak putih
dipermukaan daun
|
Relative
|
Permukaan daun
|
|
Penyemprotan pestisida
|
|
5
|
Karat daun
|
Lubang kecil yang berwarna
kecokelatan
|
Relative
|
Keseluruhan daun
|
|
Penyemprotan pestisida
|
|
B. PEMBAHASAN
1.
TANAMAN TERONG
a. Hama/serangga pada tanaman terong
·
Kutu
daun (Aphidoidea)
Kutu daun merupakan jenis serangga
kecil pemakan getah tanaman. Kutu daun hidup secara berkelompok, berwarna
hitam, coklat atau hijau. Kutu daun berukuran kecil dan panjangnya antara 1
mili meter sampai 2 mili meter. Kutu daun memiliki peran ganda selain sebagai
hama sekaligus sebagai perantara virus.serangan hama ini menyebabkan daun
menjadi keriting dan pertumbuhannya terhambat.
Intensitas serangan hama ini pada
tanaman terong sesuai dengan pengamatan yaitu relatif sedikit dan biasa
ditemukan dibagian bawah daun,cara pengendalian yang telah dilakukan petani
yaitu dengan melakukan penyemprotan insektisida
·
Serangga Penggerek daun dan buah (Leucinodes
orbonalis)
Serangga
Penggerek daun dan buah (Leucinodes orbonalis) adalah spesies ngengat dalam
genus Leucinodes. Ini ditemukan di seluruh daerah tropis di Asia dan Afrika dan
merupakan hama minor di Amerika. Spesies ini pertama kali dijelaskan oleh
Achille Guenée pada 1854.serangan dari hama ini dapat menyebabkan kerusakan
pada pucuk daun dengan intensitas sedikit (pada saat pengamatan) dan biasa
terdapat di bagian pucuk daun,cara pengendalian yang telah dilakukan oleh
petani yaitu dengan melakukan penyemprotan inseektisida
·
Kumbang
hadda(Epilacnha dodecostigma)
adalah spesies kumbang dalam famili
Coccinellidae. Ini umumnya dikenal sebagai ladybird kentang 28-bintik atau
kumbang Hadda. Ini memakan dedaunan kentang dan tanaman solanaceous lainnya.
Sebelumnya disebut Epilachna vigintioctopunctata dan merupakan kompleks spesies
samar.
Serangan dari hama ini menyebabkan
daun berlubang hingga mengering. Intensitas hama ini di hamparan penelitian
cukup sedikit dan biasa ditemukan pada permukaan daun. Cara pengendalian
serangga jenis ini yang telah dilakukan petani adalah menyemprotkan pestisida pada
tanaman terong.
·
Belalang
( caelifera)
Belalang adalah serangga herbivora
dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang
hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek.
Serangan dari hama ini dapat mengurangi luas daun karena serangga ini memakan
daun tanaman terong. Intensitas serangan sedikit ditemukan pada hamparan
pengamatan dan ditemukan di permukaan daun dan batang. Cara pengendalian hama
ini yang telah di lakukan petani adalah menyemprotkan pestisida organik.
· Ulat (Genus spodoptera SP)
adalah ngengat yang termasuk dalam suku
Noctuidae. Larvanya dikenal sebagai hama yang sangat merusak. Ulat yang tidak
berbulu oleh awam biasa disebut ulat tentara atau ulat grayak.hama ini
menyerang pada daun bagian bawah dengan intensitas sedikit,pengendalian yang
telah dilakukan yaitu dengan melakukan penyemprotan insektisida.
Gambar
kutu daun yang menyerang tanaman terong
|
Gambar
Serangga penggerek daun dan buah
|
Gambar hama/serangga
kumbang hada
Gambar hama
belalang
|
Gambar hama
ulat pada tanaman terong
|
2. TANAMAN GAMBAS
a.
Hama/serangga
pada tanaman gambas
· Kumbang oteng
oteng ( epilachna sparsa)
Oteng oteng lebih mirip kumbang namun
ukurannya sangat kecil dan lonjong dengan warna merah api. Nama lain serangga
ini adalah kutu kuya ( aulocophora similis oliver) dan ia tergolong serangga
perusak daun. Gejala atau tanda serangan dari kumbang oteng oteng di tandai
dengan permukaan daun yang berlubang lubang .
Kepadatan intensitas serangan hama
ini sesuai dengan pengamatan yang dilakukan yaitu relatip sedikit ,di temukan
di atas permukaan daun. dengan cara pengendalian hama yaitu petani melakukan
penyomprotan insektisida.
· Trips/ tungau (
trips sp)
Trips
memiliki panjang 1-1,2 cm, berwarna hitam dengan garis merah pada bagian tubuhnya. Pada fase
nimfa, trips ini memiliki warna putih kekuningan dan tidak memiliki sayap.
Thirps
ini menyerang pucuk daun, gejala atau tanda serangan yang dihasilkan serangga
ini yaitu bunga tanaman yang akan mengering dan rontok. Sesuai pengamatan yang
dilakukan yaitu relatife sedikit, dan serangga ini ditemukan dibawah daun. Cara
pengendalian serangga ini yaitu dengan cara petani melakukan penyemprotan
insektisida.
· Ulat buah
(luffa acutangula)
Tubuh
ulat buah berbentuk silindris dan terdapat variasi warna dan corak tergantung
dari sumber makanannya. Gejala serangan ditandai adanya lubang pada buah.
Dengan instensitas kepadatan yang relative sesuai dengan pengamatan, serangga
ini ditemukan pada bagian dalam buah gambas. Pengendalian yang dilakukan petani
adalah melakukan penyemprotan dengan insektisida.
· Lalat buah
(tephritidae)
Lalat buah
adalah serangga yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran, termasuk tanaman
gambas. Serangan lalat buah sesuai yang kami amati yaitu terdapat dibagian
bunga gambas. yang akan membuat buah menjadi tumbuh tidak normal dan buah
berguguran sebelum waktunya. Kepadatan intensitas serangan relatife sedikit,
serangga ditemukan pada bunga gambas. Petani melakukan pengendalian dengan
menyemprotkan insektisida tanaman.
· Lalat penggorok
daun (liriomiza huidobrensis)
Serangga ini
dikenal sebagai hama pada berbagai tanaman sehingga dikenal sebagai serangga
polifag. Gejala awal serangan hama ini adalah keberadaan bitnik putih pada
tanaman yang merupakan bekas tusukan hama ini. Larva akan membuat korokan pada
daun yang bisa mencapai kerusakan hingga 100%. Serangan hama ini bisa
menyebabkan tanaman mengering dan mati. Kepadatan intensitas serangan ini
relative sedikit. Sesuai pengamatan kami serangga ini ditemukan dan menyerang
tanaman pada bagian atas permukaan daun, petani melakukan pengendalian dengan
cara menyemprotkan insektisida.
b. Penyakit pada
tanaman gambas
· Buah kerdil
Penyebab tanaman
tidak dapat tumbuh optimal sebenarnya cukup banyak. Diantaranya adalah,
serangan hama dan penyakit, gulma, kondisi tanah yang tidak subur, kurang
perawatan. Kepadatan intensitas serangan relatife sedikit, penyakit ini
menyerang pada buah gambas, cara petani mengendalikan penyakit ini dengan cara
penyemprotan pestisida.
· Busuk buah
Busuk buah
adalah situasi dimana buah berubah warna dan bentuknya menjadi sangat buruk,
untuk prioritas yang dipanen buahnya.
Ini biasa saja
karena tanaman ini tidak mencukupi nutrisi dan diketahui tidak tahan oleh
serangan hama dan penyakit. Kepadatan intensias serangan relative sedikit,
lokasi temuan pada buah gambas yang busuk.
· Bercak daun
Bercak daun
merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan pada tanaman
holtikultura. Penyakit bercak yang disebabkan oleh jamur atau cendawan bisa diaktifkan
dengan penyemprotan pestisida, kepadatan intensitas serangan sedikit, sesuai
penelitian yang kami amati lokasi ditemukan yaitu diseluruh permukaan daun.
· Daun berlubang
Daun berlubang
adalah dikarenakan adanya kontak dengan hama maupun penyakit yang menyerang
tanaman gambas, gejala yang ditimbulkan yaitu daun berlubang pada permukaan
daun, dan ini timbul atau terjadi relative banyak pada permukaan daun, cara
pengendalian yang dilakukan petani yaitu penyemprotan pestisida.
· Daun layu/mati
Tanaman gambas
yang berpotensi terserang penyakit layu hal ini disebabkan pada saat kondisi
seperti ini tingkat kelembapan lingkungan budidaya kita semakin tinggi dan air
terkadang susah untuk dikendalikan jumlah dan waktunya. Gejala dan tanda serangan
yaitu daun menguning kecokelatan. Kepadatan intensitasnya sedikit, lokasi
temuan terdapat pada seluruh permukaan daun. Dan cara pengendalian para petani
menggunakan pestisida yang disemprotkan pada
tanaman.
3
TANAMAN BAYAM
1)
Hama/serangga
pada tanaman bayam
· Kumbang
daun (epilachna sparsa)
Kumbang
daun ukurannya sangat kecil dan lonjong dengan warna merah api. Nama lain
serangga ini adalah kutu kuya ( aulocophora similis oliver) dan ia tergolong
serangga perusak daun. Gejala atau tanda serangan dari kumbang di tandai dengan
permukaan daun yang berlubang karena kumbang memakan daun tanaman.
Kepadatan
intensitas serangan hama ini sesuai dengan pengamatan yang dilakukan yaitu
relatip sedikit ,di temukan di atas permukaan daun. dengan cara pengendalian
hama yaitu petani melakukan penyomprotan pestisida.
·
Laba-laba
(araneae)
Laba-laba adalah sejenis hewan
berbuku-buku dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayab, dan
tidak memiliki mulut pengunyah dan menangkap serangah kecil, kepadatan
intesitas serangan relative sedikit, lokasi temuan seranggah di bagian batang,
dan cara petani menggendalikan hama tersebut dengan cara penyemprotan
pestisida.
·
Ulat gerayak (spodoptera)
Ulat grayak termasuk family
noctuidae litura F.ordo lepidoptera. Ulat grayak bersifat polifag. Gejala atau
serangan ulat grayak yaitu memakan daun hingga daun berlubang, kepadatan
intensitas sesuai yang kami amati relative banyak, dan lokasi penemuan ulat
tersebut dibawah permukaan bawah daun, cara petani mengendalikan yaitu dengan
cara penyemprotan pestisida.
·
Jangkrik
(grylidae)
Serangan Jangkrik dalam skala besar
karena berkurangnya tanaman pakan alami jangkrik. Serangan jangkrik paling hebat
pada saat terburuk yang menyebabkan jangkrik berkembangbiak dengan cepat.
Jangkrik bersarang dengan membuat lubang di tanah. Dengan kepadatan intensitas
serangan relatife sedikit dengan
menyerang di bagian atas permukaan daun dengan cara memakan daun .petani
mengendalikan hama tersebut menggunakan penyomprotan pestisida.
·
Ulat batang
(lepidoptera cossidae)
Serangga ini
termasuk dalam kelompok ngengat dan anggota suku crambidae, yang memang dikenal
menyukai anggota rumput-rumputan. Ulat batang gejala atau tanda serangannya
merusak bagian dalam batang tanaman bayam. Kepadatan intensitas serangan yang
kami telah amati relative banyak, lokasi ditemukan serangga ulat tersebut
berada dalam batang, cara petani mengendalikan hama tersebut menggunakan
penyemprotan pestisida.
.
2)
Penyakit pada
tanaman bayam
·
Penyakit daun
berlubang
Penyakit daun berlubang di tandai dengan gejala
serangan yang dapat dilihat yaitu daun berlubang-lubang.intensitas serangan
pada hamparan saat praktikum sangat banyak pada daun bayam. Serangannya dapat
dilihat pada bagian daun bayam dan cara penanggulangannya yang telah dilakukan
oleh petani ialah dengan menyemprotkan fungisida.
· Daun menguning
Gejala serangan yang tampak pada tanaman adalah daun
menjadi kuning secara menyeluruh, intensitas serangan pada tanaman bayam masih
relative sedikit. Temuan serangan penyakit ini dapat dilihat pada daun dan
untuk menanggulanginya petani menyemprotkan fungisida.
· Busuk batang
Busuk batang disebabkan oleh ulat yang ada di
dalamnya. Intensitas serangan relative sedikit, cara menanggulanginya dengan
penyemprotan insektisida pada tanaman.
· Bercak putih
Bercak putih ditandai dengan adanya bercak-bercak
putih pada daun bayam. Serangannya dapat di lihat pada permukaan daun.
Intensitas serangan masih sedikit, dan cara penanggulanagannya dengan
penyemprotan fungisisda.
· Karat daun
Karat daun adalah penyakit yang menyerang pada bagian
daun ditandai dengan adaanya lubang-lubang kecil berwarna coklat pada bagian
daun. Intensitas seranggan masih relative sedikit. Cara yang telah dilakukan
oleh petani untuk menanggulaginya adalah dengan cara menyemprotkan fungisida.
GULMA (penganggu tanaman )
1) Gulma
rerumputan CACABEAN (lutwigia octovalvis)
CACABEAN (lutwigia octovalvis) mempuyai bunga
yang berwarna kuning dengan mempunyai empat kelopak bunga dengan masing masing
panjangnya 10 mm, kebutuhan cahaya untuk gulma ini bias menyesuaikan diri,
CACABEAN mampu tumbuh baik dengan cahaya yang banyak dan juga pada cahaya yang
tenaungi . gulma ini sering di temui di dataran menengah dan rendah. Untuk
pengendalian gulma CACABEAN bias dengan cara pengolahan lahan yang efektif dan
penyiangan yang di lakukan secara terpadu.
2) Pohon kersen
(prunus cerasus)
Kersen, adalah sejenis tumbuhan pohon ceri yang
tergabung dalam marga perunus, berasal dari kebanyakan eropa dan asia barat.
3) Rumput teki
Rumput teki (nutgrass atau nutsedge) adalah salah satu
rumput liar yang tumbuh sebagai tanaman pengganggu atau gulma di halaman rumah atau
lading, jenis rumput ini dapat bertahan dengan baik. Cara yang paling efisien
untuk membasmi rumput teki adalah dengan mencabutnya secara langsung sampai
akarnya.
4) Rumput lulangan
(Eleusine indica)
Contoh gulma berdaun sempit selanjutnya adalah rumput
lulangan kalua kami menyebutnya atau dalam bahasa latin bernama Eleusine
indica.rumput ini memiliki tekstur yang alot dan kuat. Selain itu rumput ini
memiliki ciri-ciri berdaun sempit dan tumbuh berumpun. Cara penanggulanagn
rumput lulanagan yang efektif adalah
menggunakan pestisida seperti germaxone.
5) gulma daun lebar ( Ageratum conyzoides )
gulma ini memiliki bunga berwarna putih dan tumbuh di
daerah subur dan gembur. Gulma ini termasuk gulma semusim. Cara yang efektif
untuk menanggulanginya dengan menyemprotkan cairan pestisida.