inilah 8 sifat kepemimpinan dalam agama hindu ( Asta Brata) I Tugas agama hindu


TUGAS MAKALAH

“KEPEMIMPINAN BERDASARKAN HINDU”

(Asta  Brata)




 

 

 

 

yudistira sosok pemimpin yang bijaksana

 

 

 

 

 

 

 


Disusun Oleh:

Nama : Putu Erik Setiawan

Kelas : VII D

 

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 1 UEPAI

T.A 2019/2020

KATA PENGANTAR

 

Om Swastyastu,Om Anobadrah Kratavo Yantu Visvatah

Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru.

 

Puji syukur kita panjatkan kehaditrat Ide Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) atas berkat rahmat dan karunianyalah kita semua dapat diberikan kesehatan dan umur panjang dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Pada kesempatan ini saya selaku penulis menyatakan bahwa telah dapat menyelesaikan tugas  yang ibu guru telah berikan yaitu membuat makalah tentang “Kepemimpinan Berdasarkan Hindu” dengan tepat pada waktunya.Ucapan terimakasih saya berikan kepada seluruh pihak terkait yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.Adapun kurang dan lebihnya dari makalah ini mohon dimaklumi karena saya masih belajar sehingga untuk mencapai kesempurnaan membutuhkan waktu untuk berproses.

 

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih

Om Shanti Shanti Shanti Om

 

Uepai, 3 maret 2020

TTD

 

Penulis

 


Daftar Isi

 

KATA PENGANTAR.. 2

Daftar Isi 3

BAB I. 4

PENDAHULUAN.. 4

A. Latar Belakang. 4

B. Tujuan. 4

C. Manfaat 4

BAB II. 5

PEMBAHASAN.. 5

A. Pengertian Kepemimpinan. 5

B. Pengertian Asta Brata dan bagian bagiannya. 6

C. Kepemimpinan Dalam Niti Sastra. 7

BAB III. 9

PENUTUP. 9

A. Kesimpulan. 9

B. Saran. 9

Daftar Pustaka. 10

 


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.

Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.

Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.

Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

Kepemimpinan atau leadership secara umum merupakan perilaku yang mempengaruhi manusia baik perorangan maupun kelompok, untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan sebaik–baiknya serta dituntut untuk kerjasama yang baik sehingga dapat mencapai tujuan organisasi yang diinginkan. Seorang pemimpin harus bisa memberikan inspirator perubahan danvisioner yang memiliki visi yang jelas dan kemana organisasi akan di tuju.

B. Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu agar kita semua mengetahui pengertian kepemimpinan,Pengertian Asta Brata dan bagian bagian Asta Brata,serta Kepemimpinan dalam Niti Sastra.

C. Manfaat

Manfaat dari makalah ini bagi guru yaitu sebagai pedoman dalam pemberian nilai kepada siswanya

Manfaat makalah ini bagi siswa yaitu sebagai media pembelajaran dan sebagai faktor penunjang nilai tugas

Manfaat makalah ini bagi pembaca yaitu dapat sebagai media penambah wawasan tentang kepemimpinan dalam agama hindu


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan

untuk mendalami pengertian kepemimpinan Hindu kita membahas pengertian kepemimpinan dan pemimpin. Menurut Wikipedia – media online, kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi atau memberi contoh kepada pengikutnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Kepemimpinan adalah suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat pada individu dan organisasi (Sarros & Butchatsky, 1996, dalam mata kuliah Kepemimpinan Hindu).

Anderson, 1988 (dalam mata kuliah Kepemimpinan Hindu), leadership means using power to influence the thoughts and actions of others in such a way that achieve high performance. Kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin menggunakan kekuatan dengan cara tertentu untuk mempengaruhi pemikiran dan tindakan pengikutnya dalam mencapai tujuan.

Menurut Onong U. Effendi (dalam Materi Pokok Kepemimpinan Hindu, 2010: 2), kepemimpinan menjalankan proses kegiatan seseorang dalam memimpin, membimbing, mempengaruhi atau mengontrol pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain.  Ada penekankan pada 3 hal yaitu: pikiran, perasaan dan tingkah laku.

Dalam proses kepemimpinan, kehadiran sosok pemimpin sangat diperlukan agar organisasi dapat berjalan tertib dan terkoordinasi.  Pentingnya seorang pemimpin dalam Hindu dikemukakan dalam kakawin Nitisastra V.4 sebagai berikut:

 

Masepi tikang warta wan amucang wang

Masepi tikang wisma tan ana putra

Masepi tikang desa tan ana mukya

Sepinikanang trijapupul ing anartha

 

Artinya:

Sepi rasanya mulut tiada makan sirih

Sepi rasanya rumah kalau tidak ada anak-anak

Sepi rasanya desa yang tidak ada pemimpinnya

Tiga kesepian itu dijadikan satu ada pada orang yang tidak punya uang.

 

Suatu kehidupan dalam masyarakat jika tidak ada pemimpin maka suasana akan menjadi sepi oleh karena tidak ada gerak untuk menggerakkan masyarakat dalam menata pembangunan desa.


 

B. Pengertian Asta Brata dan bagian bagiannya

Kepemimpinan menurut Hindu sangat banyak dibahas dalam cerita-cerita Hindu salah satunya dalam Manawadharmasastra dijelaskan bahwa seorang pemimpin harus menanamkan delapan sifat dewa di dalam dirinya yang disebut Asta Brata. Asta Brata artinya delapan ajaran utama tentang kepemimpinan yg merupakan petunjuk Sri Rama kepada Bharata (adiknya) yg akan dinobatkan menjadi raja Ayodya. Asta Brata disimbulkan dengan sifat-sifat  dari alam semesta yg patut dijadikan pedoman bagi setiap Pemimpin yaitu :

  1. INDRA BRATA: seorang pemimpin hendaknya seperti hujan yaitu senantiasa mengusahakan kemakmuran bagi rakyatnya dan dalam setiap tindakannya membawa kesejukan dan penuh kewibawaan.
  2. YAMA BRATA: seorang pemimpin hendaknya meneladani sifat-sifat Dewa Yama yaitu berani menegakan keadilan menurut hukum atau peraturan yg berlaku demi mengayomi masyarakat.
  3. SURYA BRATA: seorang pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat seperti Matahari (surya) yg mampu memberikan semangat dan kekuatan pada kehidupan yg penuh dinamika dan sebagai sumber energi.
  4. CANDRA BRATA: seorang pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat seperti bulan yaitu mampu memberikan penerangan bagi rakyatnya yg berada dalam kegelapan/kebodohan dg menampilkan wajah yg penuh kesejukan dan penuh simpati shg masyarakatnya merasa tenteram dan hidup nyaman.
  5. VAYU BRATA: seorang pemimpin hendaknya ibarat angin (Maruta), senantiasa berada ditengah-tengah masyarakatnya, memberikan kesegaran dan selalu turun ke bawah untuk mengenal denyut kehidupan masyarakat yg dipimpinnya.
  6. BHUMI BRATA: seorang pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat utama dari bumi yaitu teguh, menjadi landasan berpijak dan memberi segala yg dimiliki untuk kesejahteraan masyarakatnya.
  7. VARUNA BRATA: seorang pemimpin hendaknya bersifat seperti samudra yaitu memiliki wawasan yg luas, mampu mengatasi setiap gejolak dengan baik, penuh kearifan dan kebijaksanaan.
  8. AGNI BRATA: seorang pemimpin hendaknya memiliki sifat mulia dari api yaitu mendorong masyarakatnya untuk berpartisipasi dalam pembangunan, tetap teguh dan tegak dalam prinsip dan menindak/menghanguskan yg bersalah tanpa pilih kasih.

C. Kepemimpinan Dalam Niti Sastra

Salah satu sumber ajaran kepemimpinan dalam agama Hindu adalah bersumber pada niti sastra. Apa yang dimaksud dengan Niti Sastra ? Kata Niti artinya ilmu tata negara atau politik, taktik, rencana (Tim Penyusun, 2005: 64). Sedangkan Sastra artinya 1. alat mengajar, buku, agama; 2. tulisan, huruf, sastra, bahasa (Tim Penyusun, 2005 : 101). Jadi Niti Sastra merupakan sastra atau ilmu yang berkenaan dengan kepemimpinan, tata politik, tata negara, dan yang sejenisnya dalam pandangan agama Hindu. Singkatnya bahwa Niti Sastra adalah ilmu tentang kepemimpinan dalam agama Hindu.

Menurut Wiana bahwa pada mulanya Niti Sastra sebagai ilmu bangun masyarakat sejahtera dikenal dengan berbagai istilah. Niti Sastra dikenal pula sebagai Raja Dharma, Dandaniti, Raja Niti, dan istilah yang paling tua adalah Artha Sastra. Memperhatikan beberapa istilah yang memiliki makna dan maksud yang sama tersebut di atas, bahwa Niti Sastra yang lebih dikenal sebagai ilmu kepemimpinan dalam Hindu. Jadi merupakan pengetahuan secara khusus dalam pandangan Hindu yang mengajarkan bagaimana seorang pemimpin dalam menerapkan cara atau taktik untuk mengendalikan rakyatnya ataupun warganya.

Hal-hal apa saja yang bisa dijadikan panutan dalam kepemimpinan sesuai ajaran Niti Sastra? Secara sederhana bahwa materi kepemimpinan tersebut sesuai ajaran Niti Sastra adalah materi kepemimpinan yang diterapkan dalam memimpin suatu negara, terutama saat sistem pemerintahan Hindu adalah dengan sistem kerajaan (rajya). Sebagai pemimpinnya adalah seorang raja yang didampingi oleh seorang permaisuri atau ratu. Pemimpin Hindu yang ideal adalah adanya seorang raja dan seorang ratu. Itulah sebagai pola yang nampak dalam sistem kepemimpinan Hindu yang dinamai Niti Sastra.

Saat modern ini apakah masih relevan? Hal itu dapat dikatakan sangat relevan walaupun telah mengalami perubahan dalam tatanan pemerintahan. Tetapi pola ilmu kepemimpinan Hindu tersebut masih banyak diterapkan oleh para pemimpin kita, apalagi untuk dipahami dan dipedomani oleh para generasi muda Hindu, termasuk di dalamnya adalah para krama sekaa teruna, prajuru banjar pakraman, prajuru desa pakraman. tokoh agama, tokoh masyarakat, pemimpin di bidang kependidikan termasuk juga para kasek, wakasek, dan pengawas, dan sebagainya.

Hal yang menarik bahwa sistem kepemimpinan Hindu yang dinamai Niti Sastra telah banyak digunakan oleh para pemimpin dewasa ini, terutama dalam hubungan dengan sosial kemasyarakatan, ketatanegaraan, keagamaan, adat-istiadat, hukum, ekonomi, politik, tata pemerintahan modern, juga oleh kalangan generasi muda Hindu (Sekaa teruna), kalangan bidang pendidikan (kadek, wakasek, pengawas) dan sebagainya. Itu berarti bahwa nilai kepemimpinan Hindu yang tersohor dengan nama Niti Sastra itu masih cocok dan efektif dijadikan pola, model, tipe, maupun metode dalam memimpin warganya atau kramanya. Terlebih lagi dalam kaitannya dengan pelaksanaan pendidikan dalam jenjang formal, pendidikan informal, maupun nonformal.

Dalam Niti Sastra ada dikenal pola kepemimpinan Catur Widya, antara lain : 1) anwiksaki (memperhatikan kondisi disekitarnya), 2) weda trayi (tiga jenis weda sebagai pedoman pemimpin yakni rgveda sebagai pedoman doa, samaveda sebagai pedoman dalam lagu pujaan, dan yajurveda sebagai pedoman pemimpin dalam melakukan persembahan, 3) varta (cara dalam mengupayakan kemakmuran serta kesuburan dalam kaitan pertanian), yang maksudnya bahwa pemimpin juga memerlukan upaya nyata untuk memajukan pertanian masyarakat agar tercapainya kesejahteraan masyarakat itu sendiri; dan 4) dandaniti (yang berkenaan dengan ilmu pemerintahan).

Jadi ada empat hal prinsip bagi pemimpin, yakni memimpin sesuai kondisi sekitar, berdasar tiga sumber pustaka suci Hindu, memajukan pertanian atau ekonomi kerakyatan, serta memahami ilmu pemerintahan, mungkin saat sekarang relevan dengan ilmu pemerintahan yang dipelajari di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepemimpinan dalam Hindu merupakan hal yang sangat terkait dengan etika. Sifat dan sikap yang dimiliki seorang pemimpin merupakan penentu berhasil atau tidaknya seorang pemimpin dalam menjalankan roda pemerintahan. Sifat dan sikap yang dimiliki oleh pemimpin dapat disempurnakan dengan mendalami, mempedomani, dan mengamalkan ajaran-ajaran serta berbagai ilmu pengetahuan yang dipelajari, seperti halnya ajaran Asta Brata

Indonesia sesungguhnya adalah negara yang berlimpah sumber daya alamnya, dan sumber daya manusianya pun bisa dihandalkan untuk mengelolanya, asalkan pemimpinnya cerdas dan bijaksana. Untuk menjadi pemimpin yang cerdas dan bijaksana, seorang pemimpin harus mampu memahami dan menjalankan ajaran Asta Brata, serta menerapkan managemen kepemimpinan Hindu dalam organisasinya.

Sekali lagi disini dapat ditegaskan kepada para generasi muda Hindu khususnya kita sendiri sebagai mahasiswa Hindu agar bisa mengambil nilai-nilai luhur dari konsep-konsep kepemimpinan Hindu tersebut khususnya ajaran Asta Brata. Implementasikanlah konsep-konsep kepemimpinan Hindu tersebut dalam kehidupan sehari-hari agar nantinya ada banyak pimpinan-pimpinan yang berasal dari generasi muda Hindu.

B. Saran

Kritik dan saran sangat diharapkan datang dari berbagai pihak dan dari berbagai arah untuk tujuan penyempurnaan makalah ini untuk lebih baik lagi


Daftar Pustaka

 

https://www.kompasiana.com/peradah/552dfe146ea83495138b45b0/ajaran-asta-brata-sebagai-pedoman-kepemimpinan-hindu

https://hindualukta.blogspot.com/2015/10/pengertian-kepemimpinan-hindu.html

http://fppsi.um.ac.id/?p=991

http://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2011/12/asta-brata.html

https://phdi.or.id/artikel/leadership-dalam-agama-hindu

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel