Laporan praktikum kewirausahaan I wawancara wirausaha tempe
LAPORAN
“KEWIRAUSAHAAN”
“Hasil wawancara Usaha Tempe Di
Perusahaan Sumber Baru Industri Tempe”
OLEH:
KELOMPOK 5 ;
- WAYAN ARDI ADNYANA 218-301-015
- IMELDA ANGELIA PUSPA 218-301-013
- TRI ANISA 218-301-031
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAKIDENDE
2020
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb,salam sejahtera buat kita semua
Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang mahakuasa atas berkat rahmat dan karunianyalah kita semua masih diberikan kesehatan dan umur panjang sampai saat ini sehingga kita masih bisa bersama sama ditempat ini.
Kami dari kelompok 5 mata pelajaran kewirausahaan mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi dan memberikan dukungan kepada kami mulai dari awal kegiatan praktek hingga penyusunan laporan ini selesai kami susun dengan judul “pengamatan usaha tempe di perusahaan sumber baru industri tempe dan kedelai”.dan laporan ini kami persembahkan kepada dosen sebagai tugas mata kuliah kewirausahaan sebagai bahan untuk pemberian nilai tugas
Laporan ini kami susun secara maksimal sesuai dengan kemampuan kami,kami sadar bahwa laporan ini tidaklah sempurna maka dari itu untuk kelebihan dan kekurangan dari laporan ini kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Ttd
Penulis
Daftar isi
B. Jenis Produk yang Di Usahakan
C. Proses Produksi/ pengolahan tempe
E. Biaya investasi ,operasional dan biaya keuntungan
Daftar gambar
Gambar 1 proses perebusan kedelai..........................................8
Gambar 2 Proses perendaman kedelai.......................................8
Gambar 3 proses penggilingan kedelai.......................................9
Gambar 4 proses pencucian sekaligus penanakan...................10
Gambar 5 Proses pemberian ragi..............................................11
Gambar 6 proses pengemasan tempe.......................................11
gambar 7 proses pemeraman tempe.........................................12
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Tempe merupakan makanan yang sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia, tempe memiliki gizi yang tinggi dan biasanya dijadikan lauk - pauk dalam keseharian mayarakat. Tempe disukai oleh semua lapisan masyarakat, baik lapisan masyarakat berekonomi menengah kebawah maupun masyarakat berekonomi menengah keatas. Tempe selain harganya lebih murah dibanding lauk - pauk lainnya, tempe juga memiliki kelebihan lain, yaitu cakupan gizi pada tempe yang tinggi terutama dalam memenuhi kecukupan kebutuhan protein.
Pada masa sekarang ini usaha makanan
banyak digeluti oleh para
perintis usaha. Hal ini membuktikan bahwa yang sebenarnya adalah makanan
merupakan kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu bisnis makanan membuktikan bahwa
makanan merupakan bisnis yang mumpuni dan sekarang, kebanyakan orang
memanfaatkanya sebagai bisnis.
Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari narasumber.Selain itu kami juga ingin menambah pengalaman dan sebagai bekal masa depan. Hasil pemikiran kami memutuskan untuk mewawancarai seorang pengusaha ”TEMPE” yang berada di desa sendang mulyasari kecamatan Tonggauna kabupaten konawe.Dengan terlaksanakanya kegiatan wawancara ini, maka insya Allah kami telah memenuhi tugas kewirausahaan dengan harapan kami mendapatkan nilai yang memuaskan dan menambah pengetahuan bagi saya dan pembaca. Dan semoga hasil wawancara ini bermanfaat bagi teman-teman.
B. Landasan teori
Menurut kamus besar bahasa Indonesia tempe adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang rhizopus ("ragi tempe").
Kewirausahaan merupakan kemauan seseorang untuk memulai suatu usaha dan ingin menjadikan usaha tersebut berhasil dan semaikn berkembang meskipun dengan berbagai resiko yang ada.Sedangkan orang yang memiliki suatu kemampuan untuk melakukan kewiraswastawan.seorang dapat di katakan wiraswastawan apabila memiliki pengetahuan dengan tingkat penalaran yang baik .memiliki keterampilan untuk menciptakan sesuatu karya , dan memilki kewaspadaan dalam menghadapi situasi yang akan datang.
Banyak wiraswastawan yang memulai aktifitas usahanya melalui usaha atau perusahaan kecil sebelum nantinya berkembang menjadi usaha atau perusahaan besar.pada umumnya setiap perusahaan baik perusahaan kecil maupun besar memiliki kelebihan dan kekurangnya tersendiri .
Kelebihan dari usaha kecil ialah modal yang di butuhkan tidak terlalu besar namun kekuranganya tingkat keuntungan yg di peroleh tidak terlalu besar dan kelanjutan usahanya masih di pertanyakan apakah nantinya akan berkembang menjadi usaha besar atau malah sebaliknya.
Sebenarnya banyak bidang usaha yang memberikan kesempatan untuk melakukan usaha tertentu dengan tingkat perolehan keuntungan dan risiko yang berbeda salah satunya ialah usaha tempe memang awalnya kurang menjanjikan ,namun jika terus di kembangkan untuk mengikuti persaingan dagang dalam pasar bebas maka tidak menutup kemungkinan untuk berkembang menjadi perusahaan besar .Contohya ialah dengan melakukan promosi ,memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen. Dengan begitu ,perusahaan tempe tersebutpun dapat semakin menyebar luas dalam masyarakat.
C. Profil Perusahaan
Usaha Tempe Merupakan usaha kuliner .usaha tempe yang diberi nama “sumber baru Industri tempe” berawal dari keinginan pak hartoyo untuk mencoba membuat usaha guna untuk menambah perekonomian keluarga karena sekian lama mengabdi di dinas PU ( Pembangunan Umum) namun tidak kunjung terangkat menjadi pegawai negeri.
Pemilik usaha tempe ini bernama bapak hartoyo (57 tahun),usaha “sumber baru industri tempe” ini berdiri pada tahun 2005.sebelum memulai usaha ini bapak hartoyo berprofesi sebagai pegawai honorer di kantor dinas pekerjaan umum kabupaten konawe namun tak kunjung ada pengangkatan untuk dirinya sehingga ia harus mencoba memulai usaha tempe ini untuk menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan hingga saat ini usaha ini menjadi pokok mata pencaharian bagi bapak hartoyo dan keluarga
BAB II
Laporan Hasil Wawancara
A. Identitas pemilik usaha
Nama usaha : Sumber baru industri tempe
Nama Pemilik : bapak Suhartoyo ( 57 tahun) dan ibu Nuriati (45 tahun)
Alamat : kelurahan sendang mulyasari kecamatan Tonggauna Kab.Konawe
Usaha yang dilakukan : Produksi Tempe dan penjualan kedelai
Agama : islam/islam
Suku : jawa/jawa
B. Jenis Produk yang Di Usahakan
Produk yang dihasilkan dari perusahaan umkm ini yaitu tempe,tempe ini berkualitas baik karena bahan dasar yang digunakan oleh bapak hartoyo yaitu kedelai yang berkualitas yang langsung di peroleh dari Amerika Serikat.kedelai ini memiliki cita rasa yang berbeda dengan kedelai lokal hal inilah yang membuat tempe olahan pak hartoyo ini banyak diminati oleh masyarakat,hal ini bisa kita lihat dari jangkaun pemasaran tempe ini yang sudah sangat meluas di daerah sulawesi tenggara.
C. Proses Produksi/ pengolahan tempe
Berikut ini adalah langkah-langkah proses pembuatan tempe yang dilakukan di UMKM sumber baru industri tempe:
1. Agar benar-benar mendapatkan biji kedelai yang bagus, dilakukan penyortiran. Caranya tempatkan biji kedelai pada tampah, kemudian ditampi.
2. Biji kedelai dicuci dengan air yang mengalir.
3. Biji kedelai yang sudah bersih ke dalam panci berisi air, kemudian direbus selama 30 menit atau sampai mendekati setengah matang.
Gambar 1 proses perebusan kedelai
4. Kedelai yang sudah direbus direndam selama semalam hingga menghasilkan kondisi asam.
Gambar 2 Proses perendaman kedelai
5. Keesokan harinya, kulit arinya dikupas. Caranya, kedelai dimasukkan ke dalam mesin penggiling hingga kulit arinya terpisah dengan biji kedelainya dan kedelai terbagi menjadi 2 keping.
Gambar 3 proses penggilingan kedelai
6. Keping kedelai dicuci sekali lagi, dengan cara yang sama seperti mencuci beras yang hendak ditanak.
Gambar 4 proses pencucian sekaligus penanakan
7. Keping kedelai dimasukkan ke dalam dandang lalu ditanak, mirip seperti menanak nasi.
8. Setelah matang, angkat, lalu dihamparkan tipis-tipis di atas tampah. Ditunggu sampai dingin, airnya menetes habis, dan keping kedelai mengering.
9. Proses selanjutnya adalah menambahkan ragi. Pemberian ragi dan tepung kanji pada kedelai dicampurkan sambil diaduk hingga merata.
Gambar 5 Proses pemberian ragi
10. Bungkus kedelai yang sudah bercampur rata dengan ragi menggunakan plastik.
Gambar 6 proses pengemasan tempe
11. Peram bungkusan kedelai, pemeraman apat dilakukan dengan meletakkan tempe pada rak-rak.
12. Sesudah diperam semalaman, dilakukan penusukan dengan lidi. Tujuannya agar udara segar dapat masuk ke dalam bahan tempe.
13. Peram lagi semalaman, keesokan harinya tempe yang dibuat telah jadi dan
siap
dikonsumsi.
gambar 7 proses pemeraman tempe
D. Sumber daya yang digunakan
Sumber daya manusia atau tenaga kerja yang digunakan pada UMKM ini yaitu hanya bapak suhartoyo dan ibu nuriati saja yang dibantu juga dengan kedua orang anaknya untuk menjalankan usaha ini.dalam hal ini artinya pak suhartoyo tidak menggunakan tenaga kerja dari orang lain (karyawan).
Pak suhartoyo mengatakan “untuk saat ini masih bisa menggunakan tenaga kerja yang ada dalam rumah tangga sendiri,toh juga kalau soal pemasaran kami tidak pernah melakukan pengiriman baik di dalam daerah maupun keluar daerah karena pembeli lebih dominan langsung datang kerumah produksi”
E. Biaya investasi ,operasional dan biaya keuntungan
· Biaya investasi
Biaya investasi awal yang digunakan oleh pak suhartoyo dalam usaha ini pada saat memulai usaha yaitu:
1. 1 sak kedelai (50 kg) : Rp 2500/kg = Rp 125.000
2. 3 gr ragi tempe
3. Pastik pembungkus
4. Tepung kanji
5. Arang
Untuk menghitung biaya investasi awal pak suhartoyo secara rinci tidak dapat kami lakukan karena narasumber ( pemilik usaha) sudah lupa dengan modal awal ia memulai usaha ini pada tahun 2005 silam dan harga satuan dari bahan pun sudah berbeda jauh dengan saat ini.
· Biaya Produksi
Untuk satu kali produksi per harinya pak hartoyo dapat mengolah kacang kedelai untuk di jadikan tempe sebanyak 160 kg per hari dan untuk biaya produksi usaha tempe ini pak hartoyo mengeluarkan biaya produksi per harinya sebesar :
1. Kacang kedelai 160 kg : Rp 8.600/kg = Rp 1.376.000 / hari
2. ½ kg ragi tempe : Rp 16.000
3. Plastik 2 kg : Rp 60.000
4. 5 kg tepung kanji : Rp 55.000
5. Arang 1 karung : Rp 50.000
Total biaya produksi tempe per 160 kg = Rp 1.557.000/ hari
· Keuntungan yang diperoleh
Untuk satu kali produksi dalam hal ini yaitu setiap hari pak hartoyo mampu menghasilkan tempe dengan berbagai model kemasan mulai dari ukuran kecil,menengah dan besar.
Untuk ukuran kecil biasa berisi 8 bungkus per kg ia mampu mencetak sebanyak 50 kg berarti ia mampu menghasilkan 400 bungkus tempe ukuran kecil yang dimana harga satuan dari tempe tersebut yaitu dijual Rp 1500 per bungkus
Untuk ukuran sedang biasa berisi 5 bungkus per kg,ia mampu mencetak sebanyak kurang lebih 65 kg berarti ia mampu menghasilkan 325 bungkus tempe ukuran sedang yang dimana harga satuan dari tempe ukuran sedang itu yaitu Rp 2.500 per bungkus
Untuk ukuran besar biasa berisi 3 bungkus tempe per kg,ia mampu mencetak tempe ukuran besar kurang lebih sebanyak 50 kg berarti ia mampu menghasilkan sebanyak 150 bungkus tempe ukuran besar yang dihargai sejumlah Rp 4.000 /bungkus
Jadi total hasil yang diperolah yaitu :
- Tempe kecil = Rp 1500 x 400 bungkus = Rp 600.000
- Tempe sedang = Rp 2500 x 325 bungkus = Rp 812.500
- Tempe besar = Rp 4000 x 150 bungkus = Rp 600.000
Total hasil yang diperoleh sejumlah Rp 2.012.500
Untuk mengetahui hasil keuntungan bersih dari usaha tempe ini maka harus dilakukan pengurangan yaitu hasil-biaya produksi = Rp 2.012.500 – Rp 1.557.000 = Rp 455.500 / satu kali produksi .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha sumber baru industri tempe sudah berdiri sejak tahun 2005 dan kini telah berusia 15 tahun dibawah kendali pak hartoyo,sdm yang digunakan dalam usaha ini yaitu hanya pak hartoyo dan istri serta 2 orang anak,usaha tempe ini sangat menjanjikan hasilnya bisa mencapai laba sebesar Rp 455,500 per satu kali siklus produksi.
Sumber baru industri tempe milik bapak hartoyo terletak di kelurahan seendang mulya sari kecamatan tonggauna kabupaten konawe,bahan untuk pengolahan tempe ini cukup sederhana yaitu kacang kedelai,ragi,tepung kanji,plastik pembungkus tempe,dan arang
B. Saran
Setelah melakukan kegiatan wawancara bersama bapak hartoyo dan ibu nuriati kami dari kelompok 5 memberikan saran kepada para pembaca untuk jangan mudah putus asa dalam mengejar kesuksesan.bisa kita lihat perjuangan bapak hartoyo yang sekian lama mengabdi sebagai pegawai honorer di dinas pekerjaan umum namun tidak kunjung diangkat menjadi PNS maka iapun harus mencoba untuk memulai usaha tempe hingga saat ini ia bisa dibilang sukses menekuni usaha ini.
DAFTAR REFERENSI
Wawancara langsung bersama bapak hartoyo dan ibu nuriati
http://indonesiabaik.id/infografis/proses-pembuatan-tempe-lebih-sehat-dan-bermanfaat
http://kwrausahaan.blogspot.com/2015/05/laporan-wawancara-dengan-seorang.html